Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Kepulan Debu Dinilai Meresahkan, Warga Konawe Mubar Desak Pihak Kontraktor Rutin Siram Jalan Kusambi – Sidamangura

Kepulan Debu Dinilai Meresahkan, Warga Konawe Mubar Desak Pihak Kontraktor Rutin Siram Jalan Kusambi – Sidamangura
Suasana jalan poros Kusambi - Sidamangura yang berdebu dan jarang disirami oleh pihak kontraktor. Foto: Herlis Ode Mainuru/Kendariinfo. (15/10/2023).

Muna Barat – Warga mendesak pihak kontraktor yang tengah melakukan perbaikan Jalan Poros Kusambi – Sidamangura atau tepatnya di Kelurahan Konawe, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat (Mubar) rutin melakukan penyiraman jalan.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Konawe, Muh. Saban Rimuddin (36) mengaku, perbaikan jalan sangat disambut baik oleh masyarakat. Apalagi, kondisinya sangat memprihatinkan hingga sulit dilalui kendaraan.

Tetapi, di sela-sela perbaikan itu berjalan, ia menilai ada yang dilupakan atau tidak serius ditangani oleh pihak kontraktor yakni kepulan debu yang beterbangan hingga masuk ke rumah-rumah warga.

Suasana saat sekelompok warga memblokade jalan di Mubar buntut kepulan debu yang jarang dibasahi.
Suasana saat sekelompok warga memblokade jalan di Mubar buntut kepulan debu yang jarang dibasahi. Foto: Istimewa. (15/10/2023).

“Banyak sekali debunya, dia terbang masuk dalam rumah,” kesalnya, Minggu (15/10/2023).

Menurut Saban, sapaan akrab Muh. Saban Rimuddin, perbaikan infrastruktur tidak boleh menyampingkan atau menimbulkan dampak baru kepada masyarakat. Namun, debu yang beterbangan dan luput perhatian dari pihak kontraktor itu justru menjadi petaka baru bagi warga di sana.

Selain masuk ke dalam rumah, menempel di makanan dan tumbuhan, debu-debu yang beterbangan juga menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (Ispa). Hal itu semua telah dialami warga sejak perbaikan jalan itu berlangsung.

Seharusnya, lanjut Saban, pihak kontraktor membasahi jalan yang diperbaiki itu tidak hanya sekali atau dua kali saja dalam sehari. Tetapi, empat kali sehari dan harus rutin dilakukan tiap hari.

Baca Juga:  Pohon Tumbang di Wawotobi, Satu Bangunan Ambruk

“Kadang satu atau dua kali saja. Itu pun tidak setiap hari. Seharusnya empat kali sehari, kalau perlu lebih. Apalagi musim kemarau begini,” tegasnya.

Saban menyebut, perbaikan jalan itu dimulai Agustus 2023 dengan masa pelaksana 90 hari kerja atau berakhir pada November 2023. Anggarannya menggunakan APBD Muna Barat 2023 senilai Rp2,1 miliar.

Kata Saban, dengan dana yang besar itu, seharusnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mubar bisa menginstruksikan pihak kontraktor dalam hal ini CV Wahyu Al Pratama agar merutinkan proses penyiraman dan segera menuntaskan pekerjaan tersebut.

“Masa anggarannya besar tapi biar mau siram saja debu susah sekali,” bebernya.

Pria asal Kelurahan Konawe itu menegaskan, beberapa hari lalu warga telah melakukan aksi pemblokiran jalan buntut kurangnya penyiram air dan debu yang meresahkan.

Jika pihak pelaksana perbaikan jalan itu tak serius melakukan penyiraman atau membasahi jalan lebih rutin, maka ia dan warga lainnya mengancam akan melakukan aksi blokade jalan besar-besaran hingga mendesak Pemkab Mubar agar mengevaluasi perusahaan yang mengambil alih pekerjaan itu karena dinilai tidak becus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

Sementara itu, pihak kontraktor, Firdaus saat dikonfirmasi Kendariinfo mengklaim, ia menyiramnya tiap pagi, siang dan sore hari. Hanya saja, saat ini kondisi alam kemarau panjang sehingga kepulan debu memang menjadi keresahan warga.

Baca Juga:  PNS Polri di RS Bhayangkara Kendari Jadi Wisudawan Terbaik Pascasarjana Kesmas UHO

“Saya siram pagi, siang, sore. Berdebu karna memang kondisi alam kemarau panjang,” singkatnya.

Terkait pengaspalan, ia melanjutkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengaspalan dalam waktu dekat ini. Ia pun berharap agar masyarakat setempat bisa bersabar.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten