Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kolaka

Kunjungan Literasi di Kolut Meningkat, 60 Perpustakaan Desa Telah Terbentuk

0
0
Kunjungan Literasi di Kolut Meningkat, 60 Perpustakaan Desa Telah Terbentuk
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kolaka Utara. Foto: Pemkab Kolut.

Kolaka Utara – Aktivitas literasi masyarakat Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan perkembangan sepanjang 2025. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kolut mencatat jumlah kunjungan ke Perpustakaan Kabupaten mencapai 5.225 orang, bertambah dibandingkan capaian tahun 2024 yang tercatat sebanyak 5.000 pengunjung.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kolut, Murni Baso, menyampaikan bahwa mayoritas pengunjung masih berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Kondisi ini menegaskan fungsi perpustakaan sebagai ruang belajar dan pusat rujukan akademik.

“Pengunjung perpustakaan kita masih didominasi pelajar dan mahasiswa. Ini menandakan perpustakaan masih menjadi tempat utama untuk belajar dan mencari referensi,” kata Murni Baso, dikutip dari Laman Pemkab Kolut, Jumat (19/12).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Murni Baso. Foto: Pemkab Kolut.

Seiring peningkatan jumlah kunjungan, pembenahan sarana dan prasarana masih menjadi perhatian. Pada tahun ini, Perpustakaan Kolut menerima tambahan koleksi berupa sekitar 200 eksemplar buku serta satu unit kendaraan operasional roda dua.

“Tahun ini kami mendapatkan bantuan kurang lebih 200 eksemplar buku dan satu unit motor operasional. Di Sulawesi Tenggara, hanya dua kabupaten yang mendapatkan bantuan ini, yakni Kolaka Utara dan Kolaka Timur,” jelasnya.

Dalam pelayanan koleksi, pihak perpustakaan juga membuka ruang partisipasi bagi pengunjung. Buku yang belum tersedia dapat diusulkan untuk dicatat dan dipertimbangkan dalam pengadaan berikutnya.

“Jika pengunjung mencari buku yang belum ada, kami akan mendata judul buku yang dibutuhkan dan mengondisikan untuk dilakukan pengadaan,” ujarnya.

Untuk mendukung layanan berbasis teknologi, Perpustakaan Kabupaten Kolut telah menerapkan sistem otomasi. Melalui sistem tersebut, pengunjung dapat menelusuri koleksi dan mencari judul buku secara mandiri menggunakan perangkat komputer yang tersedia.

Selain pelayanan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kolut juga mencatat sejumlah capaian program. Salah satunya melalui inovasi advokasi dan kemitraan yang menjangkau sekolah dan desa, sehingga mengantarkan perpustakaan daerah meraih peringkat pertama.

“Inovasi pertama kami adalah advokasi dan kemitraan. Program ini menjangkau sampai ke sekolah dan desa, dan alhamdulillah Perpustakaan Kabupaten Kolaka Utara meraih peringkat pertama,” tuturnya.

Penguatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi bagian dari capaian tersebut. Salah satu staf Perpustakaan Kolut dipercaya menjadi pelatih dan fasilitator hingga tingkat nasional.

“Kami memiliki staf yang menjadi pelatih ahli dan fasilitator sampai ke tingkat nasional. Ini menjadi kebanggaan bagi daerah,” katanya.

Capaian lainnya diraih melalui implementasi Program TPBIS hasil kolaborasi dengan Perpustakaan Nasional, di mana Perpustakaan Kolaka Utara kembali menempati peringkat pertama.

“Untuk implementasi Program TPBIS yang berkolaborasi dengan Perpusnas, perpustakaan daerah kita juga masuk peringkat pertama,” jelas Murni Baso.

Dari sisi akses layanan, perpustakaan juga membuka fasilitas aula secara gratis bagi pelajar dan mahasiswa untuk mendukung kegiatan literasi dan akademik.

“Aula perpustakaan kami gratiskan untuk masyarakat umum, khususnya mahasiswa dan anak sekolah,” ujarnya.

Sementara itu, pengembangan perpustakaan desa terus berjalan. Hingga saat ini, sebanyak 60 perpustakaan desa telah terbentuk dari total 126 desa yang ada di Kabupaten Kolut.

“Target kami tahun depan seluruh desa di Kolaka Utara, sebanyak 126 desa, sudah memiliki perpustakaan desa,” tegasnya.

Menurut Murni Baso, penguatan perpustakaan desa memerlukan dukungan penuh dari pemerintah desa, baik dari sisi kebijakan maupun penganggaran.

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: