Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi, Pemkot Baubau Tambah Sejumlah Fasilitas Kesehatan

Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi, Pemkot Baubau Tambah Sejumlah Fasilitas Kesehatan
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat meresmikan sejumlah fasilitas di Puskesmas Bungi dan BWI. Foto: Diskominfo Kota Baubau. (21/1/2023).

Baubau – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menambah sejumlah fasilitas kesehatan di Puskesmas Bungi dan Puskesmas Bukit Wolio Indah (BWI) sebagai langkah untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Baubau.

Fasilitas kesehatan tersebut berupa Gedung Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Puskesmas Bungi dan BWI, launching public safety center 119, serta launching Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (Journey SKDR) Kota Baubau yang diresmikan Sabtu (21/1/2023).

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan bahwa peran puskesmas sangat penting dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan RI menyediakan Puskesmas PONED yang mampu memberikan Pelayanan Obstetri Neonatal (pelayanan ibu hamil dan bayinya) Emergency Dasar, selama 24 Jam sehari dengan tenaga terlatih dan peralatan yang memadai.

“Melihat permasalahan yang dihadapi dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang begitu kompleks maka diperlukan upaya yang lebih keras dan dukungan, komitmen dari seluruh stakeholder,” katanya.

Penurunan kematian dan peningkatan kualitas ibu dan bayi tidak terlepas dari penanganan kasus emergency di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Melalui upaya peningkatan PONED di Puskesmas yang didukung dengan keberadaan rumah sakit dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) dalam Collaborative Improvement PONED – PONEK sebagai suatu kesatuan sistem rujukan yang mempunyai peran yang sangat penting.

Baca Juga:  Ngusaba, Upacara Adat Masyarakat Bali di Baubau saat Padi Mulai Menguning

Dalam proses rujukan ini dapat bersinergi dengan menggunakan aplikasi Publik Safety Center (PSC) 119 yang salah satu fiturnya adalah membantu mobilisasi Ibu melahirkan yang membutuhkan rujukan ke sarana fasilitas kesehatan yang memadai.

“Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan korban dan pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai pihak, peningkatan jumlah korban yang meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat merupakan dampak dari penanganan korban gawat darurat yang kurang optimal,” imbuhnya.

La Ode Ahmad Monianse menambahkan, aplikasi PSC 119 Kota Baubau hadir melalui layanan kedaruratan medis yang memudahkan masyarakat dalam melakukan pengaduan darurat medis kepada Pemerintah Kota Baubau melalui tenaga teknis kesehatan.

Tujuan dibentuknya PSC 119 Kota Baubau yakni untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan serta mempercepat waktu penanganan (response time) terhadap korban atau pasien kegawatdaruratan, agar dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan sebagaimana dimaksud dalam Permenkes RI Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.

Sementara itu, sarana kesehatan lainnya yang juga diresmikan dan di launching adalah Journey SKDR. Sistem ini perannya sangat penting dalam mendeteksi adanya ancaman penyakit atau wabah baik ditingkat nasional, kabupaten/kota dan puskesmas.

Baca Juga:  Paslon Anies-Muhaimin Kalah di TPS Ali Mazi, Prabowo-Gibran Menang Telak

“Tentunya harapan kita bersama semoga dengan diresmikan hari ini, maka kedepannya Gedung PONED Kota Baubau akan mampu memberikan pelayanan prima yang mudah, cepat, dan nyaman begitu pula dengan aplikasi PSC 119 dan Journey SKDR semoga aplikasi ini dapat digunakan secara terus menerus dan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan emergency khususnya di Kota Baubau,” tuturnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten