Level PPKM Menurun, Tingkat Hunian Hotel di Sultra Membaik
Kendari – Tingkat hunian hotel berbintang maupun non-bintang di Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai membaik. Persentase tingkat hunian meningkat usai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah diturunkan ke level dua.
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra, Eko Dwisasono. Perbaikan tingkat hunian hotel di Sultra nampak sejak bulan Agustus 2021.
“Alhamdulillah, terhitung mulai Agustus tingkat okupansi (hunian) hotel di Sultra mulai menunjukkan peningkatan,” katanya kepada Kendariinfo, Selasa (26/10/2021).
Dia menjelaskan bahwa persentase tingkat okupansi hotel berbintang sudah mencapai 80 persen, dan non-bintang di angka 50 persen.
“Mulai dari 60 persen sampai 80 persen khusus untuk hotel berbintang. Sedangkan yang non-bintang tidak sebesar hotel-hotel berbintang di Sultra, namun juga menunjukkan kenaikan 40 persen sampai 50 persen,” jelasnya.
“Karena kita juga sudah berada di level dua PPKM, dan pemerintah juga sudah membuka keran untuk kegiatan. Alhamdulillah, hal ini membawa kebaikan terhadap tingkat okupansi hotel,” sambungnya.
Dia menyebutkan, sebelumnya Sultra mengalami penurunan jumlah hunian kamar hotel sejak awal dilanda Covid-19. Tidak hanya tingkat okupansi, hal itu juga berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
“Jelas pada waktu Covid, kita di hotel berbintang hanya mencapai 15 persen. Makanya waktu itu banyak terjadi peregangan tenaga kerja,” sebutnya.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang di Provinsi Sulawesi Tenggara selama Agustus 2021 tercatat sebesar 32,50 persen, atau mengalami peningkatan 7,12 poin. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni Juli 2021 TPK hotel berbintang hanya 25,38 persen.
