Lomba Teater SMA se-Sultra, SMAN 15 Konsel Tampil Epik dengan Teatrikal Kehidupan Urban di Indonesia
Kendari – SMAN 15 Konawe Selatan (Konsel) membawakan teatrikal khas kehidupan urban di Indonesia pada lomba teater tingkat SMA sederajat se-Sultra di Gedung Pusat Kesenian, Kantor Taman Budaya mulai hari ini, Senin (30/10/2023).
Penampilan itu dibawakan secara epik, haru, dan emosional yang diperagakan oleh 12 siswa dari SMA tersebut. Penampilan teatrikal itu mendapat apresiasi luar biasa dari para penonton dan juri yang dibuktikan dengan tepuk tangan gemuruh. Bahkan beberapa penonton terlihat larut dalam suasana drama tersebut.
Guru pelatih teater SMAN 15 Konsel, Hasni menjelaskan bahwa anak-anak muridnya membawakan pertunjukan yang diadaptasi dari “Puisi Negeri Para Bedebah” ciptaan Adhie Massardi. Pada praktiknya, Hasni mengembangkan naskah dengan menggabungkan tema “Bendera Setengah Tiang” yang mengisahkan tentang kehidupan kaum masyarakat miskin dan pemerintah.
“Kenapa kami pakai bendera setengah tiang, hal ini mengisahkan sejarah Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) dengan mengangkat kisah kritik sosial masyarakat terhadap pemerintahnya,” katanya saat ditemui Kendariinfo.
Kisahnya menjadi pelik apalagi dibenturkan dengan kehidupan para pengemis, para lansia miskin dan pemulung-pemulung yang tempat tinggalnya di bantaran tempat pembuangan akhir (TPA) harus digusur oleh aparat pemerintahan.
“Intinya teatrikal ini syarat akan makna dari kehidupan sosial masyarakat kaum bawah di Indonesia, contohnya masyarakat-masyarakat kurang mampu yang tidak seberuntung orang-orang yang berkecukupan,” tambahnya.
Hasni menjelaskan, total ada 13 siswa yang terlibat, di mana 12 bertindak sebagai penampil dan 1 orang bertindak sebagai penata musik. Teatrikal drama ini memakan waktu latihan selama satu bulan.
Dia mengungkapkan bahwa para siswa yang turut dalam drama teater ini bukan merupakan siswa yang sama sekali tidak tergabung dalam sanggar seni, mereka merupakan siswa pilihan pelatih yang telah diseleksi sebelumnya.
“Kami tidak punya sanggar seni, kebetulan latar belakang pendidikan saya adalah bahasa dan sastra kemudian sering ikut teater jadi saya coba aplikasikan ilmu kepada siswa-siswa saya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan lomba ini masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan karena masih akan ada sekira 6 tim yang akan menunjukkan penampilannya.
Nah sekarang Makin Tahu Indonesia kan!!