Masjid Al-Alam, Nuansa Syahdu yang Mengapung di Atas Teluk Kendari
Kendari – Suasana tenang nan khidmat selalu membawa kesejukan bagi setiap jemaah ketika memasuki rumah ibadah. Apalagi tempatnya dirancang dengan desain arsitektur yang cantik dan unik tentulah menarik perhatian.
Terlihat dari kejauhan, kubah besar berwarna keemasan mengkilap diterpa sinar surya tertancap indah di atas rumah ibadah itu. Hutan bakau pencegah abrasi yang berdiri di atas tanah belasan hektare, juga terdapat di sekeliling jalannya.
Pun sebelum kaki menapaki lantai megahnya, terlebih dahulu jiwa dihibur oleh hembusan angin laut yang bertiup merdu. Sedangkan di sekitar terdapat nelayan kecil dengan perahu usangnya mencari nafkah atau hanya sekadar mencari lauk.
Kadang persatu dua orang duduk di pinggiran air laut yang tenang menunggu ikan terperangkap di kail pancingnya.
Aktivitas itu terlihat ketika berada di tengah jalan beraspal sepanjang kurang lebih 1000 meter dari gerbang masuk. Itulah pemandangan tentram di bawah cerahnya balutan sinar matahari saat mengunjungi wisata religi Masjid terapung Al-Alam di Lalolara, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Masjid Al-Alam mulai dibangun pada tahun 2010 saat pemerintahan Gubernur Sultra yang ketujuh, Nur Alam. Lalu diresmikan di tahun 2018 oleh pejabat Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi yang ditandai dengan salat Jumat berjemaah, (27/4/2018).
Bangunan masjid yang berdiri kokoh di atas teluk berkedalaman sekitar 30 meter itu, dibingkai dengan menara yang menjulang tinggi pada sisi kanan-kiri, depan maupun belakangnya. Dirancang oleh arsitek asal Sulawesi Selatan, Mursyid Mustafa. Persis Burj Al-Arab, hotel mewah di Dubai.
Ikon Sultra ini juga disebut sebagai masjid terapung di tengah laut ke-tiga di dunia setelah di Maroko dan Jeddah.
Masjid termegah di Sultra setelah Masjid Raya Al-Kautsar ini memiliki luas 12.692 meter persegi, di mana terdiri dari tiga bangunan. Bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka. Serta diperkirakan dapat menampung hingga 10.000 jemaah.
Tidak sedikit pengunjung yang datang menyempatkan diri mengambil foto usai beribadah, maupun hanya sekadar berkunjung menikmati nuansa syahdu yang mengapung di atas teluk Kota Kendari.