Melihat Cantiknya Kendari dari Ketinggian Puncak Victo, Ada Air Terjun Menawan

Kendari – Mungkin belakangan ini banyak spot-spot wisata di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini sudah menjadi mainstream. Hampir di setiap akhir pekan, terlebih saat libur nasional objek wisata seperti Pantai Nambo, Anjungan Kendari, Hutan Mangrove hingga spot tongkrongan kawasan Jembatan Teluk Kendari dan objek-objek mainstream lainnya dibanjiri pengunjung.
Nah, bagaimana jika spot-spot wisata yang mainstream itu dilihat dari sudut pandang yang berbeda? Ya dilihat dari sisi ketinggian misalnya. Mungkin, bagi orang yang hyperphobia alias takut dengan ketinggian, hal ini akan terdengar sedikit menyeramkan. Namun, lain halnya bagi para penikmat ketinggian. Selain akan mendapatkan view dan pengalaman yang berbeda, mereka juga akan mendapatkan kepuasan tersendiri tentunya.
Untuk merasakan pengalaman tersebut, Anda bisa mencoba mengunjungi Puncak Victorinox yang terletak di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Nipanipa yang masuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Watuwatu, Kecamatan Kendari Barat, Kendari. Tempat ini juga memiliki nama lain seperti Puncak Kodya atau juga dikenal luas dengan Puncak Amarilis. Kawasan ini memang kerap digunakan para pecinta alam sebagai camping ground.

Memiliki suasana yang sejuk karena berada di ketinggian membuat Puncak Victo hampir tak luput pengunjung di akhir pekan. Selain karena aksesnya mudah, tracking hingga ke atas puncak juga tidak begitu sulit. Setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit dari lingkungan Kodya dengan akses yang landai dan mudah dari titik pemberhentian pos pertama.
Selama perjalanan menuju puncak, Anda tidak akan bosan karena pemandangan dan suasana yang menakjubkan. Di sepanjang jalan Anda akan menemukan beragam flora dan fauna yang tinggal dan hidup di kawasan Tahura Nipanipa, seperti primata tarsius, elang laut dada putih, monyet pantat merah, burung kutilang, kuskus hingga babi hutan. Jika beruntung, hewan-hewan tersebut bisa Anda saksikan. Di beberapa titik perjalanan Anda akan menemukan tanaman indah Bunga Amarilis.
Sementara untuk akses terbilang sangat mudah. Setidaknya ada tiga akses masuk menuju puncak Victo ini seperti jalur Amarilis, Kodya dan Bukit Mekar. Namun akses termudah saat ini bisa menggunakan jalur Kodya. Selain mudah, aksesnya terbilang cukup menjadi perhatian Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Watuwatu.
Dari jalan poros, Anda tinggal masuk melalui Jalan Kodya, Kelurahan Watuwatu hingga ke pos pertama berjarak kurang lebih 500 meter. Kendaraan baik roda dua maupun empat bisa mengakses sampai ke titik ini yang memang jalannya menanjak dengan fasilitas jalan rabat. Karena akses ke puncak landai, kendaraan roda dua tipe trail bisa digunakan. Tapi pengelola melarangnya guna menjaga ekosistem dan kontur kawasan Tahura Nipanipa.

“Sebenarnya akses hingga ke puncak menggunakan motor itu bisa karena jalur Kodya ini landai. Tapi kami larang karena bisa merusak akses masuk. Selain itu kami ingin pengunjung ke tempat ini bisa melakukan tracking dan menikmati alam kawasan Tahura Nipanipa,” kata Sekretaris Pokdarwis Kampung Wisata Watuwatu, Hariman ditemui Kendariinfo, Sabtu (11/3/2023).
Hariman tak menampik jika penamaan Puncak Victo tersebut masih cukup asing bagi para generasi saat ini, ketimbang Puncak Amarilis. Namun di era para pendaki tahun 90-an, puncak tersebut sudah dikenal dengan sebutan Victo. Penamaan Victo merujuk dari nama yang diberikan oleh kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unhalu atau Universitas Halu Oleo (UHO) kala itu.
Memang sesuai catatan sejarah, Mapala Unhalu kala itu yang memberikan nama usai melakukan eksplor kawasan hutan. Mereka memetakan puncak Victo dan air terjun Amarilis. Ia menuturkan penggunaan nama Victo diperuntukkan untuk mengikuti ajang bergengsi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 oleh Kemenparekraf.

“Pemberian nama ini untuk momen ADWI. Kenapa, karena penelitiannya tidak hanya bagus dan sekadar nama tapi menyeluruh mulai history hingga administrasi. Kalau penamaan Amarilis seakan-akan hanya punya satu saja, sehingga kita ambil netral, Amarilis, Kodya dan Bukit Mekar tujuannya sama puncak Victo. Kita menghargai Victo merupakan pemberian nama dari teman-teman Mapala Unhalu,” ungkapnya.
Air Terjun Menawan
Oh ya, tidak jauh dari puncak Victo, ada sebuah air terjun yang sangat menawan. Tempat ini biasa disambangi para pengunjung usai dari puncak tersebut. Namun akses menuju tempat ini terbilang cukup ekstrem sehingga tidak semua orang berani mengunjunginya. Lokasi air terjun ini tepat di bawah tidak jauh dari puncak Victo.

Anda akan berjalan menuruni anak tangga dan bebatuan yang cukup terjal menurun kurang lebih 100 meter sebelum sampai di bawah Air Terjun Amarilis. Tempat ini tak kalah indah dengan air terjun pada umumnya. Dengan kontur berbatu dan ketinggian 7 meter, air terjun ini menawarkan keindahan dan kesejukan yang luar biasa. Cocok untuk menghilangkan penat dari puncak.
Kampung Wisata Watuwatu Masuk ADWI
Dari seluruh kawasan wisata tersebut masuk dalam wilayah administrasi Kampung Wisata Watuwatu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Memang tahun ini, Kota Kendari berpartisipasi dalam ajang ADWI. Salah satunya mengikutsertakan kampung wisata tersebut.
Nah, usai ditetapkan melalui SK tahun 2022, semua potensi pendukung objek utama digerakkan, mulai dari kegiatan UMKM produk lokal masyarakat setempat, kegiatan lingkungan yang bernilai ekonomi, kreatifitas warga, mengangkat kuliner khas, seni budaya lokal, kelembagaan hingga manajemen pengelolaan kawasan wisata.
Dengan tujuan, wisatawan yang datang ke Puncak Victo tidak hanya sekedar melakukan camping ground, tapi bisa memanfaatkan seluruh atraksi wisata yang edukatif dan inspiratif di kawasan tersebut.

Selain itu, para pengelola Kampung Wisata Watuwatu turut diberikan pendampingan dari tim Desa Wisata Sultra (DESATA) untuk memberikan penguatan kapasitas SDM, manajemen pengelolaan hingga pengembangan digitalisasi serta edukasi pola penjagaan kawasan, mengingat kawasan ini merupakan Tahura Nipanipa yang dilindungi di bawah pengawasan Dinas Kehutanan Sultra.
Dalam Ajang ADWI sendiri ada beberapa kategori tahapan terbaik, dari total pendaftar akan memperebutkan kategori 500 besar, 300 besar, 100 besar dan 50 besar. Sultra sendiri sejak tahun 2021 telah meloloskan satu desa wisata yakni Liya Togo di Wakatobi yang masuk dalam nominasi 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia. Sementara di tahun 2022, kembali meloloskan 2 desa wisata yaitu Limbo Wolio (Keraton Buton) dan Desa Sumber Sari Air Terjun Moramo (Konawe Selatan).
Nah sekarang Makin Tahu Indonesia kan!!

