Mengenal IEA Korwil Sultra, Relawan Kemanusiaan Pengawal Ambulans
Kendari – Mobil ambulans merupakan salah satu kendaraan prioritas yang diberikan hak untuk melanggar aturan ketika lewat dalam keadaan darurat sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).
Namun, masih banyak masyarakat yang tidak sadar akan hal itu hingga terkadang menghalangi laju kendaraan tersebut dalam menuju rumah sakit.
Prihatin dengan keadaan tersebut, seorang warga bernama Nova Widyatmoko membuat organisasi sosial guna mengawal ambulans, secara resmi diberi nama Indonesia Escorting Ambulance (IEA) yang kini telah memiliki banyak cabang di Indonesia, salah satunya di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) IEA Kendari, Andi Vickry Juniawan saat dihubungi Kendariinfo menjelaskan, di Kota Kendari IEA sudah ada sejak setahun yang lalu.
Dalam memimpin IEA Kendari, ia bersama anggotanya juga bersilaturahmi kepada pihak terkait seperti pihak Basarnas, PMI Kota Kendari, hingga beberapa rumah sakit yang ada di Kota kendari.
Sekretariat mereka berada di kompleks perumahan BTN korem dengan anggotanya yang berjumlah sekitar 15 orang yang bergantian bertugas sesuai jadwal yang mereka tetapkan.
“Batas pengawalan itu hanya sampai jam 10 malam, kecuali ada unit dari luar kota seperti Makassar yang sering membawa jenazah, kan mereka orang baru jadi biasa minta pemanduan,” ujarnya, Sabtu (9/4/2022).
Biasanya, kata Vickry, para pengemudi ambulans yang berangkat maupun keluarga pasien akan menghubungi pihaknya untuk diminta melakukan pengawalan.
“Contoh, pasien dari RSUD Kota Kendari, jadi ada grup info lintas, di situ dikirim broadcast izin lintas lengkap dengan status pasiennya, jadi teman-teman yang standby di luar merapat ke rumah sakit untuk persiapan pemanduan ambulans begitu,” jelasnya.
Meski demikian, jika bertemu ambulans dijalan, mereka akan terlebih dahulu menanyakan kesediaan sopir apakah bersedia untuk dikawal atau tidak.
Lebih lanjut, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) ini menerangkan, anggota yang tergabung adalah masyarakat biasa, namun mereka telah dibekali pengetahuan khusus hasil dari pelatihan yang dilakukan dari salah satu organisasi bernama Donaktive Peduli Indonesia.
“Kita ada pelatihan-pelatihannya seperti basic life support, bantuan hidup dasar, dari Dokter yang berada di Donaktive,” katanya.
Ketika menjalankan tugas, tak jarang mereka menemukan kendala di lapangan, seperti masih banyak masyarakat yang belum mengerti terkait kendaraan prioritas tersebut yang kadang menimbulkan perdebatan dengan pengendara lain.
Bergerak dengan moto berbuat tanpa berharap, pihaknya menolak untuk menerima jika ada pemberian dari keluarga pasien. Untuk menjalankan roda organisasi, mereka menggunakan dana dari hasil sponsor dan uang kas.
“Kami mengambil perumpamaan dari diri sendiri, keluarga lagi sakit terus kita keluarkan uang lagi untuk hal-hal lain,” tuturnya.
Selain mengawal ambulans dari rumah sakit menuju rumah maupun lokasi pemakaman, mereka juga bergerak di bagian rescue dan emergency respon.
Satu balasan terkait “Mengenal IEA Korwil Sultra, Relawan Kemanusiaan Pengawal Ambulans”
Semoga Kedepannya Indonesian Escorting Ambulance Korwil Kendari bisa lebih sinergitas dalam menjalankan misi kemanusiaan, DNA bisa berkolaborasi dengan instansi instansi terkait