OJK Sultra Optimis Inklusi Keuangan Masyarakat Capai 90 Persen di 2024
Kendari – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis akses inklusi keuangan masyarakat mencapai 90 persen di tahun 2024 sebagaimana yang diamanatkan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Inklusi keuangan sendiri adalah keadaan masyarakat dalam mengakses atau menggunakan produk layanan Industri Jasa Keuangan (IJK), seperti perbankan, asuransi, investasi, dan sebagainya. Tingginya angka inklusi keuangan masyarakat di suatu wilayah menunjukkan bahwa perekonomian sangat baik, salah satunya kestabilan sistem keuangan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya saat memberikan sambutan pada kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Ia mengatakan, saat ini akses inklusi keuangan masyarakat Sultra telah mencapai 75,07 persen dengan tingkat literasi sebesar 35 persen.
“Sesuai amanat Presiden Jokowi, akses inklusi keuangan setiap provinsi di 2024 mencapai 90 persen dan literasi keuangan 50 persen,” katanya, Jumat (22/10/2021).
Salah satu upaya yang dilakukan OJK Sultra untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di masyarakat adalah dengan menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) selama tiga hari, mulai 22 sampai 24 Oktober 2021.
Pada kegiatan yang diselenggarakan di Kendari Town Square (K-Toz) itu diikuti seluruh IJK dengan mendirikan stan (booth), di antaranya Perbankan, Pegadaian, dan Bursa Efek.
Arjaya menjelaskan, dengan adanya kegiatan BIK ini, masyarakat bisa dengan bebas dan mudah mendapat edukasi seputar produk dan layanan IJK.
“Kami berharap kegiatan BIK 2021 ini dapat meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan. Memberi kemudahan untuk membuka akses keuangan di sektor Perbankan, Pasar Modal, maupun Industri Keuangan Non-bank sehingga dapat memberikan dampak positif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional serta pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada akhir tahun 2024,” tutupnya.