Pegiat Literasi: Akan Jadi Bermakna Ketika Perpustakaan Umum Daerah Kendari Buka Lebih Lama

Kendari – Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kota Kendari yang hanya beroperasi mengikut jam kerja aparatur sipil negara (ASN) mendapat sorotan dari sejumlah pegiat literasi. Bagaimana tidak, jam operasional yang ditetapkan itu, tak selaras dengan tujuan Wali Kota Siska Karina Imran yang ingin menjadikan perpustakaan sebagai wadah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi warga melalui penguatan budaya literasi.
Perpustakaan yang berlokasi di Kompleks Bumi Praja II, Jalan Malaka, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu baru saja diresmikan Siska pada Jumat (12/12/2025). Selama beroperasi, perpustakaan itu hanya buka mulai Senin – Jumat, pukul 08.00 – 16.00 Wita, lalu tutup di akhir pekan dan hari libur nasional.
“Keberadaan perpustakaan tidak hanya sebagai fasilitas baca, tetapi juga menjadi indikator keseriusan pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi,” ujar Siska saat meresmikan perpustakaan tersebut.

Salah seorang pegiat literasi di Kendari, Fajrin (25) menilai jika mengikut jam operasional saat ini, artinya, perpustakaan hanya tersedia di waktu-waktu ketika warga tengah sibuk bekerja, lalu tutup ketika mereka memiliki waktu luang. Baginya, akan sangat bermakna ketika perpustakaan tersebut bisa buka lebih lama.
Ia mengatakan, jika target Siska ingin meningkatkan kualitas SDM warganya, maka perlu melihat kesesuaian waktunya. Pasalnya, akan ada banyak warga yang justru memiliki waktu luang saat malam hari atau di akhir pekan.
“Tidak efisien, karena banyak pelajar, mahasiswa dan pekerja ingin ke perpustakaan tetapi terkendala di waktu. Jam operasionalnya jam kantor dan bertepatan juga dengan jam sekolah atau kuliah,” keluhnya kepada Kendariinfo, Senin (15/12).
“Sebenarnya bisa sangat bermakna kalau bisa buka sampai malam. Artinya, warga bisa mengakses perpustakaan di waktu luang. Kadang kita juga sudah niat mau ke perpustakaan, hanya karena terkendala kesibukan jadi sangat kesulitan di situ,” sambungnya.
Hal senada juga turut disampaikan Ketua Komunitas Baca Kendari Book Party, Rajab Gazhi. Menurutnya, dengan menyelaraskan antara jam operasional dan waktu luang warga, misi Pemkot Kendari justru akan berjalan maksimal.
“Andai hari Sabtu dan Minggu juga buka, saya yakin, perpustakaan itu bisa lebih bernyawa dan iklim literasi di Kota Kendari bisa hidup,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Kendati demikian, dengan hadirnya perpustakaan itu, bagi Rajab sudah merupakan langkah serius Pemkot Kendari dalam menumbuhkan budaya literasi untuk warga.
“Sebenarnya dengan diresmikannya tambahan perpustakaan, sudah menjadi kesyukuran buat saya. Artinya sudah ada langkah serius dari pemerintah kota terkait pengembangan literasi di masyarakat,” tutupnya.
Pembangunan gedung perpustakaan ini menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) senilai Rp9,825 miliar.
Gedung Baru Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kota Kendari Diresmikan Wali Kota Siska





