Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Pembuatan Masih Manual, Pasutri Pengrajin Rotan di Kendari Tolak Pesanan dari Luar Kota

0
0
Pembuatan Masih Manual, Pasutri Pengrajin Rotan di Kendari Tolak Pesanan dari Luar Kota
Proses pembuatan kerajinan tangan dari rotan di Kendari. Foto: Nurfandi. (21/12/2022).

Kendari – Pasangan suami-istri (pasutri) bernama Yudin dan Sarlin yang merupakan pengrajin anyaman rotan di Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku masih menolak jika ada pesanan dari luar kota.

Saat ditemui oleh Jurnalis Kendariinfo, Rabu (21/12/2022), Yudin menjelaskan alasan dirinya menolak pesanan tersebut karena terkendala pengerjaan yang masih serba manual.

Dia dan istrinya biasa mengolah bahan mentah rotan menjadi beberapa perabotan seperti tempat air mineral, talang, tempat es buah, dan lain-lain. Menurutnya untuk membuat suatu kerajinan membutuhkan waktu yang cukup lama, misalnya saat membuat talang berukuran kecil yang membutuhkan waktu hingga dua hari.

“Untuk proses pembuatan talang besar itu bisa memakan waktu selama satu minggu, yang bikin lama pada saat proses pembuatannya, rotan yang utuh harus dibelah menjadi empat bagian kecil kemudian diraut, maka dari itu kami belum bisa memenuhi pesanan untuk diekspor (ke luar kota),” kata Yudin.

Pasutri ini sendiri sudah melakoni profesi sebagai pengrajin rotan sejak tahun 2009 dan biasa memasarkan hasil kerajinannya ke kantor-kantor dengan harga mulai Rp10 ribu sampai Rp1 juta.

Saat ini Yudin juga menerima pesanan membuat kerajinan sesuai dengan keinginan konsumen. Dia juga memberdayakan beberapa orang sebagai karyawan untuk membantu pengerjaan pesanan kerajinan tersebut.

“Untuk saat ini saya berharap memiliki kantor agar bisa memenuhi pesanan dari luar kota maupun luar negeri bahkan karyawanku sekarang membuat kerajinan di rumahnya masing-masing, jika ada pesanan dari konsumen maka mereka akan membuatnya dan setelah jadi mereka akan membawanya ke sini,” harap Yudin.

Penulis dan Reporter: Nurfandi (Magang)

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: