Pemerintah Tak Mampu Atur Jasa Rakit di Sambandete, Konut, Tarif Dinaikkan Sepihak

Konawe Utara – Pengendara mengeluhkan tarif penyeberangan di lokasi banjir Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang kerap dinaikkan sepihak pemilik rakit. Pemerintah pun dinilai tak memiliki kemampuan untuk mengatur para pemberi jasa rakit untuk kendaraan yang melintas.
Salah seorang pengendara berinisial AG mengeluhkan hal tersebut. Ia mengatakan pemerintah seakan tutup mata dalam melakukan penertiban penggunaan jasa rakit di lokasi itu.
“Masa pemerintah tidak bisa atur yang rakit-rakit ini. Coba itu minta pemerintah mereka tata baik dan atur rakit soal tarifnya. Ada banyak cara dan kalau mau berusaha pasti bisa. Jangan sedikit-sedikit dinaikkan sepihak pemilik rakit,” kata AG kepada Kendariinfo, Sabtu (12/4/2025)
Menurut AG, kehadiran jasa rakit memang sangat membantu warga yang hendak melintas. Namun, tidak boleh dilakukan dengan semena-mena dengan menaikkan tarif rakit.
“Jasa rakit Rp100 untuk motor dan 300 ribu untuk mobil, pakai aturan itu saja. Pemerintah harus garang, jangan lembek. Jangan lagi dinaikkan Rp500 sampai 800 ribu untuk mobil. Kemarin saya lewat harganya Rp500 ribu. Padahal di sana ada pemerintah yang jaga. Masa iya tidak bisa ditertibkan,” ucap AG dengan kesal.
Ia menyebut kedatangan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, anggota DPR RI, dan pejabat lainnya tidak berefek terhadap tarif. Ketika para pejabat datang, tarif disesuaikan dengan aturan. Namun, ketika para pejabat kembali, tarif dinaikkan sepihak lagi.
“Jadi percuma gubernur dia gratiskan itu hari, tetap juga sekarang harganya Rp500 ribu untuk mobil, ada juga yang Rp700 ribu. Berat ini dengan tarif seperti itu. Percuma pemerintah mereka datang tinjau-tinjau, kalau tidak ada solusi tarif,” ujarnya.
Ia berharap Pemerintah Konawe Utara dan Pemprov Sultra bisa lebih berani menghadapi persoalan tersebut. Jika belum bisa membuat jembatan, setidaknya bisa menertibkan para pemberi jasa rakit di lokasi itu.