Pemkot Kendari akan Aktifkan Kembali Pasar Nambo Usai Dialog dengan Warga

Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berencana mengaktifkan kembali Pasar Nambo yang selama ini dinilai belum berjalan optimal. Langkah tersebut ditempuh usai Pemkot Kendari menggelar dialog langsung dengan masyarakat dan pedagang sekitar untuk membahas berbagai persoalan yang menyebabkan aktivitas pasar mandek.
Dialog berlangsung di kawasan Pasar Nambo, Rabu (24/12/2025), dan dihadiri jajaran Pemkot Kendari, Perumda Pasar, serta warga Kecamatan Nambo dan Abeli. Dalam pertemuan itu, masyarakat menyampaikan sejumlah keluhan, mulai dari minimnya minat pembeli hingga belum ramainya pedagang yang berjualan di pasar tersebut.
Warga menilai kurangnya variasi barang dagangan menjadi salah satu penyebab rendahnya kunjungan pembeli. Mereka juga mengusulkan agar status pedagang tidak dibedakan atau “dikotak-kotakkan”, sehingga dapat menarik lebih banyak pedagang masuk dan membuat pasar lebih hidup. Selain itu, masyarakat menyarankan keberadaan terminal atau titik singgah transportasi di sekitar pasar agar arus pengunjung meningkat.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan, mengatakan Pemkot berkomitmen memulai kembali pengaktifan Pasar Nambo meski di tahap awal tidak mudah. Menurutnya, lokasi Pasar Nambo sangat strategis karena terhubung dengan sejumlah daerah lain di Sulawesi Tenggara (Sultra) serta dekat dengan kawasan wisata Pantai Nambo.
“Awalnya memang memulai itu sulit, tetapi kita harus mulai dulu. Pasar ini strategis, terkoneksi dengan Konawe Selatan (Konsel), Baubau, hingga Buton. Apalagi di sini juga ada Pantai Nambo, sehingga kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi dari pasar ini,” kata Amir Hasan.
Ia menegaskan, sesuai arahan Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, pada tahap awal pedagang tidak akan dikenakan iuran. Bahkan, biaya listrik sementara akan ditanggung pemerintah sebagai bentuk stimulus agar pedagang mau masuk dan berjualan di Pasar Nambo. Pemkot Kendari juga memprioritaskan pedagang dari Kecamatan Nambo dan Abeli untuk mengisi kios dan lapak yang tersedia.
Selain itu, Pemkot Kendari berencana membentuk asosiasi pedagang Pasar Nambo yang pengelolaannya berada di bawah Perumda Pasar Kota Kendari. Asosiasi ini nantinya akan menjadi wadah koordinasi pedagang sekaligus mendukung pengelolaan pasar agar lebih tertata.
Sementara itu, Direktur Perumda Pasar Kota Kendari, Asnar, menegaskan tidak ada kepemilikan khusus atas kios maupun lapak di Pasar Nambo. Seluruh fasilitas pasar bersifat terbuka bagi pedagang yang benar-benar ingin berjualan.
“Status kios dan lapak ini tidak ada yang punya. Siapa yang masuk dan mau menjual, silakan dipakai. Untuk saat ini kami gratiskan, tapi jangan hanya datang mengeklaim tanpa berjualan,” ujar Asnar.
Ia memastikan Perumda Pasar akan menyiapkan fasilitas pendukung seperti listrik dan air. Untuk meramaikan pasar, pihaknya juga mendorong pedagang yang selama ini berjualan di pinggir jalan agar masuk ke dalam Pasar Nambo. Bahkan, Perumda Pasar membuka peluang pembebasan biaya lapak dan kios hingga satu tahun sebagai bentuk komitmen bersama menghidupkan kembali aktivitas pasar.
