Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Headline

Perkara Bakar Ban, Demonstran dan Staf Anggota DPRD Kendari Ricuh

0
0
Perkara Bakar Ban, Demonstran dan Staf Anggota DPRD Kendari Ricuh
Salah seorang staf anggota DPRD Kota Kendari, Heri (baju ungu), diserang demonstran. Foto: Istimewa. (13/8/2024).

KendariDemonstran terlibat ricuh dengan staf di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Selasa (13/8/2024). Kericuhan tersebut diduga karena perkara larangan bakar ban.

Demonstran awalnya menggelar aksi unjuk rasa menuntut DPRD Kota Kendari agar mencarikan solusi terkait galian Telkom di sejumlah ruas jalan raya yang kerap menelan korban jiwa. Saat unjuk rasa berlangsung, massa berencana membakar ban di area selasar atau lobi yang menjadi penghubung antara ruangan kerja anggota dewan dan gedung paripurna. 

Tetapi, sejumlah staf anggota DPRD Sultra berusaha menghalau. Alasannya jika bakar ban dilakukan di tempat tersebut, imbasnya akan sangat berbahaya, sebab bisa memicu dampak negatif lain termasuk kerawanan lainnya. 

“Makanya kita larang bakar ban di sana. Kita arahkan bakar di bagian luar. Selama ini tidak pernah juga ada yang demo dan bakar ban di area itu, pasti di bagian samping,” kata Heri. 

Tetapi massa ngotot ingin membakar ban di tempat yang dilarang. Tidak terima dihalau, kericuhan pun terjadi. Pendemo dan staf terlibat aksi baku pukul. 

Dalam video yang beredar di media sosial (medsos), salah seorang staf anggota DPRD Kota Kendari, Heri, yang menggunakan baju ungu tampak berada di bagian belakang rekan-rekannya. Posisinya sedang berdiri dan melihat pertikaian yang terjadi. 

“Cocok seperti yang di video. Saya di belakang, lihat-lihat mereka. Saya pakai baju kaus, karena kita baru selesai kerja bakti,” bebernya.

Tiba-tiba, ia didatangi seorang pria yang menggunakan jaket berwarna cokelat paduan putih. Pria tersebut langsung memukul kepala Heri menggunakan kepalan tangan. Tidak hanya itu, pria lainnya yang juga menggunakan baju hitam, celana pendek, dan topi melayangkan pukulan. 

Untungnya Heri bisa menghindar. Tidak terima diserang, Heri pun melakukan perlawanan hingga aksi saling serang pun makin memanas. 

Sementara Jenderal Lapangan, Ali Sabarno, beralasan bahwa pihaknya datang ke tempat itu secara baik-baik. Tuntutannya adalah menyampaikan aspirasi terkait galian Telkom yang dinilai berbahaya bagi pengguna jalan di Kota Kendari. 

“Kami datang baik-baik ke Kantor DPRD Kota Kendari, dan kami datang sebagai penyambung aspirasi masyarakat,” pungkasnya. 

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: