Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Permudah Penerimaan Anggota, Jenderal Dudung Akan Bentuk Sub-Panda di Sultra

Permudah Penerimaan Anggota, Jenderal Dudung Akan Bentuk Sub-Panda di Sultra
KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman (tengah) yang didampingi oleh Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso (kanan), Gubernur Sultra Ali Mazi (kiri), dan Pj. Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu (belakang) saat diwawancarai awak media soal pembentukan Sub-Panda di Sultra. Foto: Ferito Julyadi/Kendariinfo. (7/1/2023).

Kendari – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Dudung Abdurachman pastikan akan membentuk Sub-Panitia Daerah (Panda) di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mempermudah proses seleksi penerimaan anggota prajurit baru. Hal itu dia utarakan saat berkunjung ke Bumi Anoa dalam agenda kunjungan kerja (kunker), Sabtu (7/1/2023).

Pembentukan Sub-Panda bukan tanpa alasan, mengingat pada tahun 2022 lalu tidak satu pun putra asal Sultra khususnya Kota Kendari yang lolos seleksi taruna.

“Nanti Komandan Korem (Danrem) yang akan melakukan seleksi secara langsung,” ucap Dudung kepada awak media.

Dudung menjelaskan untuk alur seleksinya sendiri yaitu semua nama calon tamtama, bintara, hingga taruna yang mendaftar akan disetorkan oleh Danrem ke Panglima Kodam (Pangdam).

Seleksi melalui Sub-Panda ini sangat membantu wilayah kabupaten yang Komando Distrik Militernya (Kodim) masih baru, pasalnya setelah para calon prajurit dinyatakan lulus mereka langsung dapat ditempatkan di daerah di mana mereka berasal.

“Kalau yang lulus Bintara boleh langsung masuk Babinsa, nanti kita tatar (didik),” jelasnya.

Dengan adanya Sub-Panda, pastinya kekurangan-kekurangan fisik yang selama ini menjadi faktor utama tidak lolosnya calon anggota asal Sultra, baik di tamtama, bintara, hingga taruna nantinya akan mendapat toleransi dari tim penyeleksi daerah (Danrem).

Baca Juga:  Persiapan Berlaga di Porprov 2022, Polres Baubau Selenggarakan Turnamen Menembak

“Kalau ada kekurangan-kekurangan di fisik atau usia lebih sedikit tidak apa-apa. Kemudian giginya agak rusak tetap bisa, nanti tinggal diperbaiki. Kita kan mau baku tembak bukan baku gigit,” sambungnya.

Dadang mengakui persaingan dalam seleksi penerimaan taruna sangatlah berat. Prajurit asal Sultra masih belum dapat bersaing dengan anggota dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Makassar.

“Di sini kekurangan personel banyak sekali. Bersaing dengan di Jakarta, Makassar, Bandung, dan yang lainnya akan sulit,” tutupnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten