Pertalite Langka di SPBU, Penjual Bensin Eceran di Kendari Ketiban Untung
Kendari – Langkanya ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, rupanya menjadi keuntungan bagi penjual eceran.
Tak lama diumumkannya kenaikan harga Pertamax, di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Kendari, mengalami kelangkaan BBM khususnya jenis Pertalite.
Kelangkaan itu mengakibatkan banyak pengendara baik roda dua maupun roda empat yang tidak mendapatkan Pertalite di SPBU membeli ke penjual eceran untuk melakukan pengisian tangki kendaraan.
Hal inilah yang dirasakan oleh para penjual eceran di depan SPBU Tapak Kuda, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Salah satunya ialah Ulfa. Ia mengatakan, saat ini dalam sehari dirinya bisa menjual Pertalite hingga 6 – 8 jeriken yang berukuran 5 liter.
“Sejak mulai panjang antrean di Pertamina banyak yang datang mengisi di sini. Sekarang bisa laku itu enam sampai delapan jeriken, itu sekitar 120 liter. Biasanya hanya satu atau dua jeriken saja,” kata Ulfa kepada kendariinfo, Sabtu (9/4/2022).
Untuk satu botol Pertalite berukuran 1 liter, para pengecer menjual dengan harga Rp10.000, dan jeriken berukuran 5 liter seharga Rp50.000.
“Bahkan waktu awal-awal panjang antrean di SPBU ada sepuluh jeriken bisa terjual. Kalau yang botol banyak juga yang beli,” ungkapnya.
Salah seorang pengendara mobil, Risky, menuturkan, dirinya lebih memilih mengisi BBM di pengecer sebab dirinya kesal antrean di setiap SPBU selalu ramai.
“Antrean di SPBU panjang, saya malas mengantri. Soalnya buru-buru mau pergi kerja, jadi saya lebih pilih isi di pengecer, lebih cepat,” tuturnya.
Untuk diketahui, kenaikan harga Pertamax diumumkan pada 1 April 2022. Harga Pertamax dari Rp9.000 – Rp9.400 per liter menjadi Rp12.500 – Rp13.000 per liter.