Pertamina Angkat Bicara Terkait SPBU di Buton Utara Jual BBM Pertalite Berkedok Pertamax
Buton Utara – PT Pertamina angkat bicara terkait video viral Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang disegel karena diduga menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite berkedok Pertamax, Sabtu (12/11/2022).
Humas Pertamina Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, peristiwa itu berawal saat petugas kepolisian Polres Butur yang melakukan penyegelan terhadap salah satu SPBU di Butur karena menjual Pertalite menggunakan harga dan nozel Pertamax.
Ia menyebut, setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan pengujian terhadap BBM di dispenser SPBU yang viral tersebut, Kamis (10/11).
“Kami lakukan pengujian dari quality control terminal BBM Baubau dan didampingi oleh tim independen dan disaksikan oleh kepolisian,” ucapnya, Sabtu (12/11).
Berdasarkan beberapa parameter, hasilnya setelah dilakukan pengujian adalah memang betul yang dijual oleh nozel SPBU yang disegel tersebut merupakan jenis Pertamax.
“Jadi, info seputar bahwa itu diisi Pertalite atau yang dikeluarkan itu Pertalite adalah hoax. Bahan bakar tersebut adalah Pertamax,” jelasnya.
Pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan Polres Butur untuk membuka segel di SPBU tersebut dan bakal melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan yang telah tersebar.
“Karena ini kan yang dirugikan adalah masyarakat atas informasi tersebut,” lanjutnya.
Ia mengaku pihaknya telah melakukan pengujian berlapis di terminal BBM sebelum disalurkan.
“Ada tiga tahapan, yang pertama ketika kapal tanker masuk mengantarkan minyak itu kami uji, ketika tidak sesuai spesifikasi, kapalnya kami kembalikan,” katanya.
Selanjutnya di tangki timbun, ketika dilakukan penimbunan BBM diuji juga. Terakhir, saat akan diedarkan kepada masyarakat, sebelum keluar dari depot juga akan diuji.
“Saat tiba di SPBU juga dilakukan pengujian sesuai SOP,” tambahnya.
Tak lupa, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan terkecoh dengan warna dari BBM. Sebab, yang menentukan suatu kualitas BBM itu dari pengujian lab yang lengkap.
“Dan kami juga telah melakukan pengujian, sehingga itu bisa layak diedarkan kepada masyarakat,” pungkasnya.