PGRI Sultra Sayangkan Pengeroyokan Guru SD di Kendari oleh Orang Tua Murid
Kendari – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyayangkan aksi pengeroyokan guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sultra, oleh orang tua murid.
Hal itu disampaikan Ketua PGRI Sultra, Supriyadi. Dia mengungkapkan seharusnya orang tua murid menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan pelecehan seksual ditangani pihak kepolisian.
“Intinya kami sangat menyayangkan terjadi pengeroyokan orang tua murid kepada guru SD. Untuk memastikan benar atau tidak, kita serahkan saja kepada pihak kepolisian untuk bekerja, mencari tahu kebenarannya,” kata Supriyadi saat dihubungi Kendariinfo, Kamis (9/1/2025) malam.
Supriyadi tak menampik suasana kebatinan orang tua murid atas dugaan pelecehan seksual itu. Akan tetapi, aksi main hakim sendiri tidak dibenarkan oleh hukum.
Ia mengatakan guru berinisial M (53) tersebut mengalami sejumlah luka atas pengeroyokan yang terjadi di lingkungan sekolah. Tak hanya itu, sejumlah fasilitas sekolah juga rusak.
“Kalau saya, lebih dulu konfirmasi kepada pihak sekolah atas apa yang dialami oleh anak didik kita, agar lingkungan sekolah kita aman dan kondusif. Justru terjadi tindakan pengeroyokan yang anarkis, ini kita sayangkan,” katanya.
Video guru salah satu sekolah dasar di Kecamatan Baruga dikeroyok oleh orang tua siswa dalam lingkungan sekolah sebelumnya viral di media sosial (medsos), Kamis (9/1/2025).
Dalam rekaman video yang tersebar, sejumlah guru dan warga berada di halaman sekolah Selain itu, ada dua pria yang tampak geram dan memukul serta melayangkan tendangan kepada guru M.