Rusmin Abdul Gani Angkat Bicara Terkait Isu Perusahaan Smelter Cina Kadalin Para Penambang Pribumi
Kendari – Ketua Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) Sultra dan mantan General Manager (GM) PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Rusmin Abdul Gani (RAG) angkat bicara terkait beredarnya isu perusahaan smelter Cina yang diduga mengadalin para penambang di Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sebelumnya, dalam rapat Komisi VII DPR RI bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama 20 Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Smelter Nikel atau yang mewakili membahas persoalan tata kelola niaga nikel pada Kamis (8/6/2023) lalu.
Rusmin mengungkapkan, terkait dengan persoalan tambang dalam rapat yang digelar Komisi VII DPR RI itu menjadi bahan interopeksi diri semua pihak.
“Jujur selama ini sebagian besar itu tidak melakukan pengambilan sampel dan pengecekan kargo yang ada di tambang. Sebagian besar tidak sesuai dengan standar operasional (SOP) yang ada, sehingga mohon maaf bisa saja karena proses itu kita tidak lalui dengan baik, bisa jadi hasil yang dikeluarkan oleh pabrik berbeda,” ucapnya saat ditemui Kendariinfo, Sabtu (10/6/2023).
Ia menegaskan, jika dilihat dari fakta lapangan tidak serta-merta menyalahkan pabrik, yang di mana sebagian besar trader tidak melakukan tugas sesuai SOP yang berlaku.
“Saya menyarankan teman-teman trader betul-betul punya tim yang ahli di bidang ini,” lanjutnya.
Menurut Rusmin bicara soal tambang seharusnya mengetahui cara mengelolanya dan tidak hanya mengandalkan modal investasi. Tetapi mengetahui tahapan-tahapan penambangan.
“Sehingga kalau proses ini kita sudah lakukan insyallah kita bisa pertanggungjawabkan, ketika hasil berbeda dengan pabrik. Tetapi sejauh ini saya melihat teman-teman trader juga sebagian besar tidak menjalankan proses sesuai SOP pengambilan sampel yang baik dan benar,” tutupnya.
Penulis: La Ode Muhammad Fajar Gibran