Sanggar Tari Campuh Dona Jaya Gemakan Budaya Sultra di Panggung IWDF 2025

Sulawesi Tenggara – Sanggar Tari Campuh Dona Jaya asal Sulawesi Tenggara (Sultra) tampil memukau di ajang Indonesia World Dance Festival (IWDF) 2025 dengan membawakan karya tari berjudul “Kambawarni Sultraku”, Minggu (11/5/2025) di Jakarta.
Tari Kambawarni Sultraku menunjukkan kekayaan budaya lintas etnis yang menjadi identitas khas masyarakat Bumi Anoa.
IWDF 2025 yang digagas oleh Dr. Rosmala Sari Dewi, tidak hanya menjadi ajang selebrasi Hari Tari Dunia, melainkan juga ruang perjumpaan dan kolaborasi lintas budaya dari seluruh wilayah Indonesia dan mancanegara. Tahun ini, acara dibuka secara resmi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, dan diikuti oleh 64 sanggar tari dari berbagai daerah serta perwakilan luar negeri.
Sanggar Tari Campuh Dona Jaya menjadi satu dari 16 sanggar yang lolos seleksi tahap pertama yang diumumkan pada 15 Maret 2025. Mereka bersanding dengan sanggar-sanggar bergengsi dari Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, Papua, Banten, Kalimantan Tengah (Kalteng), hingga Bekasi.
Tarian Kambawarni Sultraku yang dibawakan merupakan karya kreasi yang menggabungkan unsur budaya lima etnis di Sultra, yakni Tolaki, Buton, Muna, Moronene, dan Wakatobi. Gerak dasar masing-masing etnis disusun menjadi satu tarian harmonis yang menggambarkan ketegasan, keberanian, kelembutan, keceriaan, serta semangat persatuan. Ciri khas budaya malulo, yang menjadi simbol kebersamaan masyarakat Sultra, turut menjadi inti dari tarian ini.
“Rasa bangga tak terhingga karena kami bisa mewakili Sulawesi Tenggara dalam ajang sebesar ini. Kami ingin budaya kami dikenal lebih luas, tidak hanya secara nasional, tapi juga internasional,” ungkap Ketua Sanggar Tari Campuh Dona Jaya, Waode Alfida Hanafi.
Penampilan Sanggar Tari Campuh Dona Jaya diperkuat oleh lima penari muda berbakat. Mereka adalah Nova Elisa, Syahranita, Fadillah Saputri, Nariswari Sulastri, dan Zayyanah Dzatil Izzah. Energi serta nilai-nilai budaya Sultra sukses disampaikan melalui gerak tari yang ekspresif dan penuh makna.
IWDF 2025 menjadi panggung pengakuan sekaligus ajang afirmasi terhadap kekayaan seni tari daerah yang terus berkembang dalam semangat kolaboratif dan inklusif.
Nah sekarang Makin Tahu Indonesia kan!!


