Sekolah Rakyat di Kendari Masuk Tahap Pembangunan

Kendari – Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi memasuki tahap konstruksi. Hal itu ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama yang dihadiri Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, di Kelurahan Abeli Dalam, Kecamatan Puuwatu, Kendari, Jumat (19/12/2025).
Kegiatan tersebut menandai dimulainya pembangunan tahap II Sekolah Rakyat di Sultra, setelah Kota Kendari sebelumnya ditetapkan sebagai daerah perintis pelaksanaan program nasional tersebut. Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali memberikan kepercayaan kepada Kendari untuk melanjutkan pengembangan fasilitas pendidikan tersebut.
Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari kebijakan strategis Presiden Republik Indonesia dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Program ini dirancang untuk memberikan layanan pendidikan yang layak dan menyeluruh bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Menurutnya, Kota Kendari menjadi salah satu dari 112 kabupaten dan kota di Indonesia yang terpilih sebagai lokasi Sekolah Rakyat tahap awal. Penunjukan tersebut menjadi dasar dilaksanakannya pembangunan lanjutan di wilayah Sultra.
“Seluruh kebutuhan peserta didik disiapkan oleh pemerintah, mulai dari fasilitas belajar, seragam, konsumsi, hingga sistem asrama. Program ini ditujukan agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan,” kata Sudirman.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari telah menyiapkan lahan milik daerah dengan status hukum yang jelas dan tidak bermasalah. Lahan yang digunakan untuk pembangunan Sekolah Rakyat memiliki luas sekitar 6,813 hektare dan berada di wilayah Kelurahan Abeli Dalam.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Sultra, Eka Firmansyah, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat tahap II dirancang sebagai lembaga pendidikan terpadu.
“Sekolah ini akan melayani jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas, yakni SD, SMP, dan SMA dalam satu kawasan,” katanya.
Fasilitas yang dibangun meliputi ruang kelas berbasis teknologi, laboratorium dan bengkel keterampilan, asrama bagi siswa dan tenaga pendidik, perpustakaan serta pusat pembelajaran digital. Selain itu, kawasan sekolah juga dilengkapi sarana olahraga, ruang terbuka hijau, layanan kesehatan, serta fasilitas ibadah.





