Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Travel

Sensasi Berenang Bersama Penyu di Danau Air Payau ‘Moko’ Kabupaten Muna

0
0
Sensasi Berenang Bersama Penyu di Danau Air Payau ‘Moko’ Kabupaten Muna
Syahramal saat berenang di Danau Moko dengan ditemani seekor penyu. Penyu tersebut cukup bersahabat dengan wisatawan dan tidak takut dengan kehadiran orang. Foto: Istimewa.

Muna – Aktivitas berenang menjadi salah satu yang sangat digemari oleh orang banyak. Terlebih menikmati masa libur bersama sanak keluarga dan sahabat. Namun bagaimana jika berwisata sambil berenang di sebuah danau ditemani dengan penyu-penyu yang bersahabat dan jinak? 

Yaps! Danau yang terletak di Desa Walengkabola, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mungkin bisa menjadi pilihan anda untuk menghabiskan jatah libur dan menikmati semua tawaran keindahannya. Sebuah danau air payau yang biasa disebut masyarakat setempat dengan nama Moko. 

Danau ini tidak begitu jauh dari pemukiman warga setempat dan memiliki akses jangkauan yang tidak terbilang sulit. Untuk di Kecamatan Tongkuno ini saja, tidak kurang dari tiga Moko dengan masing-masing memiliki keunikan.

Wisatawan yang sedang menikmati keindahan Danau Moko yang terletak di Desa Walengkabola, Kabupaten Muna. Foto: Istimewa/Facebook Sri Melta.

Soal kejernihan air, pasti tak akan menyesal melihatnya. Moko tersebut memiliki keindahan dengan kejernihan air yang memukau mata. Bahkan, dasarnya berupa pasir dan batu-batuan dengan kedalaman 12 meter itu masih tampak dengan mata telanjang.  

Tak hanya itu, Moko ini dikelilingi dengan berbagai macam jenis pepohonan yang hijau dan batu karang yang menjadi penambah eksotisnya tempat itu. Beberapa pohon juga digunakan untuk merasakan sensasi melompat dari jarak yang lebih tinggi. Wisatawan bisa memanfaatkan pohon yang berada di pinggir danau untuk melompat lebih tinggi.

Jika menjadi wisatawan yang beruntung, maka 2 ekor penyu akan menemani berenang di air yang jernih dan bening itu. Hewan yang lucu itu memang sudah sangat bersahabat dengan manusia. Terbukti saat ada wisatawan yang berenang di tempat itu, tak jarang penyu tersebut muncul di permukaan air.

“Kalau beruntung ada 2 ekor penyu yang bisa ditemui. Tapi tadi hanya 1 ekor saya temukan,” kata warga lokal, Syahramal Kadri kepada Kendariinfo, Minggu (11/9/2022).

Danau ini memiliki kedalaman yang variatif mulai dari 5 meter hingga 12 meter dengan rasa payau sehingga aman untuk berenang tanpa menggunakan alat bantu mata. Sebab, air yang berada di dalamnya tersebut selain bersumber dari air tanah, juga berasal dari laut yang jaraknya tidak begitu jauh.

“Di dasarnya itu tawar, di permukaannya itu asin, makanya tercampur jadi payau. Air lautnya itu dia masuk dari sela-sela batu karang,” ungkapnya.

Syahramal mengungkapkan sebenarnya tidak ada waktu khusus harus mengunjungi tempat itu. Namun boleh memperhatikan waktu pasang surutnya air laut. Sebab, ketika air dalam kondisi surut, maka debit air di dalam danau itu akan berkurang. Akan tetapi, tidak menjadi pengaruh dengan kondisi air yang tetap jernih.

“Kalau air surut dia turun sedikit air danaunya, kalau pasang dia naik. Tapi kalau turun debit airnya tidak begitu pengaruh, jadi boleh datang kapan saja dan tetap jernih,” bebernya.

Dirinya saat berkunjung terbilang cukup beruntung karena bisa menemukan hewan yang dicari oleh wisatawan saat ke tempat itu, yakni penyu. Hewan tersebut sebenarnya menambah daya tarik objek wisata yang terletak di sebelah timur Pulau Muna.

Seorang wisatawan yang sedang menikmati keindahan Danau Moko yang terletak di Desa Walengkabola, Kabupaten Muna. Foto: Istimewa/Facebook Akhii Irfhan.

“Hewannya itu ada penyu dan ikan-ikan yang besarnya sedang. Kalau penyu itu ada dua, tapi yang muncul waktu saya di sana itu hanya satu saja,” ujarnya.

Wisatawan lain bernama Rais Kambewe juga menceritakan keseruannya dalam mengeksplor tempat itu. Rais mengaku dirinya pertama kali mengunjungi danau tersebut berkat temannya berasal dari Buton Tengah yang memberi tahu tentang keindahan Danau Moko tersebut. Setelah mencari informasi lebih jauh, tak pikir panjang dirinya memutuskan untuk bisa mengunjunginya.

“Saya tahu itu dari teman di Lombe, Buton Tengah. Dia sudah pernah ke sana,” bebernya.

Rais bahkan dengan sengaja mengunjungi Danau Moko karena penasaran dengan cerita rekannya. Setelah mendapatkan informasi, ia kemudian mengajak beberapa temannya untuk berangkat bersama ke Kabupaten Muna. 

Rais bersama teman-temannya menuju Danau Moko menggunakan sepeda motor dengan lebih dulu menyeberangi laut menggunakan Kapal Feri dari Pelabuhan Baubau-Wamengkoli Muna. Setelah bermotoran kurang lebih 2,5 jam, warga asli Kota Baubau ini terpukau saat pertama kali melihat objek wisata tersebut.

“Daya tariknya di sana kita bisa berenang dengan penyu. Airnya itu berwarna biru dan jernih sampai dasarnya pun kelihatan. Intinya wisatanya itu keren, sulit untuk dijelaskan,” ungkapnya.

Tak hanya Syahramal dan Rais, Cahya Putri wisatawan asal Kendari mengaku ketertarikannya dengan Danau Moko karena memiliki biota penyu yang jinak dan bersahabat. Sehingga, ketika melakukan traveling ke Kabupaten Muna, Danau Moko menjadi salah satu destinasi yang wajib ia kunjungi.

“Saya memang tertarik dengan penyu-penyu seperti kata orang dan yang diunggahan media sosial yang ramai dan mengganggu pikiran. Tapi alhamdulillah waktu saya ke sana, ada penyu satu ekor berenang sama-sama,” ujar dia.

Akses Menuju Danau ‘Moko’

Syahramal saat berenang di Danau Moko dengan ditemani seekor penyu. Penyu tersebut cukup bersahabat dengan wisatawan dan tidak takut dengan kehadiran orang. Foto: Istimewa.

Akses untuk bisa tiba di Moko tersebut, wisatawan harus menggunakan kendaraan umum atau pribadi dari Kota Raha menuju wilayah Wakuru. Jarak yang harus ditempuh kurang lebih 60 kilometer dengan waktu tempuh rata-rata 1 jam 20 menit.

Setibanya di Wakuru, wisatawan bisa menyewa kendaraan bermotor atau menggunakan jasa ojek setempat. Tinggal menyebut Danau Moko, maka wisatawan akan diantar hingga ke tempat parkiran. Melewati jalan setapak hingga tiba di tempat yang dituju.

“Di sana ada mobil angkutan umum yang bisa digunakan. Setelah tiba di Wakuru nanti naik ojek sampai diantar ke lokasi. Kalau dari Kota Raha itu kurang lebih waktunya 1 jam 2 menit,” ungkap Syahramal.

Tidak ada larangan untuk menikmati Moko tersebut. Bahkan, saat ini pihak pemerintah setempat belum memberlakukan retribusi masuk alias gratis untuk menikmati salah satu ciptaan Tuhan yang indah. Namun tetap menjaga kebersihan ya gengs!

Syahramal saat berenang di Danau Moko dengan ditemani seekor penyu. Penyu tersebut cukup bersahabat dengan wisatawan dan tidak takut dengan kehadiran orang. Foto: Istimewa.
Editor Kata
Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: