Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Sultra Masih Dilanda Kemarau, Dinkes Kendari Imbau Warga Waspadai ISPA

0
0
Sultra Masih Dilanda Kemarau, Dinkes Kendari Imbau Warga Waspadai ISPA
Kabid P2P, Dinkes Kota Kendari, Ellfi saat diwawancarai di ruang kerjanya. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (24/10/2023).

Kendari – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mengingat saat ini Sulawesi Tenggara (Sultra) masih dilanda kemarau.

“Sudah ada imbauan juga dari BMKG untuk waspada penyakit-penyakit yang bisa timbul akibat kemarau, untuk itu tidak ada salahnya untuk waspada,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi, Selasa (24/10/2023).

Menurut Ellfi, penyakit ISPA ini masih tetap terjadi walaupun cuaca normal, apalagi dengan meningkatnya suhu udara yang membuat penyakit ini lebih rentan terjadi. Kondisi cuaca yang panas ini bisa membuat imun tubuh menjadi menurun.

Adapun tindakan pencegahannya untuk meminimalkan IPSA ini yaitu, jika tidak ada urusan di luar ruangan, maka sebaiknya tetap berada di dalam ruangan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya paparan yang lebih besar antara debu dan cahaya matahari.

“Kemudian perbanyak minum air putih, gunakan pakaian yang nyaman dan lebih menyerap keringat. Lalu tingkatkan imunitas tubuh dengan kelola stres,” tambahnya.

Selanjutnya, untuk terhindar dari ISPA, masyarakat diimbau untuk perbanyak makanan yang sehat, kurangi konsumsi makanan cepat saji serta konsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin, dan mineral.

“Sebisa mungkin konsumsi makanan yang dibuat sendiri, bergizi dan seimbang,” tuturnya.

Berdasarkan data, kasus ISPA di Kota Kendari dari Januari hingga September 2023 mencapai 10.850 kasus. Jumlah tersebut berasal dari tiga kategori yakni, usia 5 – 8 tahun, 9 – 59 tahun, dan 60 tahun ke atas.

“Dari ketiga kategori tersebut, ISPA paling banyak menyerang pada usia produktif atau yang lebih sering beraktivitas lebih banyak yakni 9 – 59 tahun sebanyak 7.208 kasus,” pungkasnya.

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: