Tangan Korban Tewas Penembakan Nelayan Nyaris Putus, Dir Polairud Sultra: Kemungkinan dari Baling-Baling
Kendari – Nelayan asal Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) berinisial M mengalami sejumlah luka di tubuh korban. Salah satunya adalah tangan kanan korban nyaris putus.
Dir Polairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal F. Napitupulu mengaku belum mengetahui persis penyebab tangan M nyaris putus. Tapi dugaan sementara akibat baling-baling kapal saat korban melompat ke laut.
“Ini masih pendalaman kami, tapi dari analisa kami, sama juga seperti saksi AL bilang kemungkinan dari baling-baling (kapal). Itu yang memungkinkan, tapi itu masih pendalaman,” ungkap Faisal di Mako Polda Sultra, Senin (27/11/2023).
“Itu saya tanyakan langsung ke saksi AL, karena dari dokter juga saya koordinasi itu berupa (bekas) benda tajam,” ujarnya.
Faisal memastikan ke saksi AL ternyata para nelayan tidak membawa benda tajam di atas kapal. Begitu pula aparat kepolisian yang hendak menangkap mereka tidak membawa benda tajam.
“Saya tanyakan ke saksi AL itu dia mengatakan tidak ada bawa parang dari pihak mereka, terus saya tanya lagi itu polisi bawa-bawa parang tidak? Katanya ndak mungkin bawa, masa pakai bawa senjata, juga bawa parang,” bebernya.
Namun terlepas dari semua dugaan yang ada, Faisal mengaku masih akan terus mendalami secara jelas dan transparan terkait peristiwa tersebut. Begitu pula terkait luka di tangan korban yang nyaris putus dan sejumlah luka lainnya.
Diketahui, M meregang nyawa usai diduga menjadi korban penembakan yang belakangan diketahui oknum polisi, Jumat (24/11). Ada sejumlah luka di dada dan tangan yang dialami korban.
Dari foto yang diterima media ini, sebuah lubang berdiameter kecil di bagian dada kanan atas korban. Kemudian, ada juga bekas luka di lutut korban.
Sementara, di bagian pergelangan tangan kanan korban, tampak ada luka berat yang cukup besar. Diduga tangan korban patah.
Nelayan Korban Penembakan OTK di Laonti Konsel, Lubang di Dada dan Luka Berat di Tangan
