Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Travel

Temuan Mata Air di Wakumoro Muna Ramai Dikunjungi, Diproyeksi Jadi Wisata Baru

Temuan Mata Air di Wakumoro Muna Ramai Dikunjungi, Diproyeksi Jadi Wisata Baru
Mata air yang baru ditemukan di Dusun 1 Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna. Foto: Istimewa.

Muna – Temuan mata air di Dusun 1 Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai ramai dikunjungi. Masyarakat setempat dan pemilik lahan memproyeksikan mata air di atas galian batu kapur tersebut menjadi destinasi wisata baru di Desa Wakumoro selain permandian Fotuno Rete.

Pemilik lahan, La Gole, mengatakan masyarakat dari luar Desa Wakumoro terus mendatangi mata air di belakang rumahnya itu. Melihat antusias masyarakat, La Gole berencana akan mengelolanya menjadi tempat wisata. La Gola pun mengaku telah membicarakan hal tersebut dengan Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Wakumoro, Herfan.

“Selain warga di sini, ada juga yang dari Kota Raha. Tadi pagi kebetulan Ketua Bumdes sempat diskusi dengan saya,” kata La Gole kepada Kendariinfo, Minggu (12/6/2022).

Mata air yang baru ditemukan di Dusun 1 Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna.
Mata air yang baru ditemukan di Dusun 1 Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna. Foto: Istimewa.

La Gole mengungkapkan, sejumlah masyarakat setempat telah mencoba menceburkan diri ke dalam air. Kekhawatiran tentang kualitas air pun langsung dibantah La Gole. Meski begitu, mata air dinilai masih perlu pengelolaan yang baik. Sebab, jika pengunjung beramai-ramai menceburkan diri, mata air yang menyerupai kolam itu akan terlihat keruh.

“Airnya aman. Sempat dipakai juga untuk mandi-mandi. Tapi kalau banyak yang mandi, airnya masih kabur. Kalau ada modal yang memadai, bisa dijadikan tempat wisata,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tahun 2022, Rumah Sakit Tipe D di Puuwatu Dibangun

Sementara Ketua Bumdes Wakumoro, Herfan, menjelaskan penemuan mata air berawal saat alat berat menggali materiel batu kapur untuk timbunan di belakang rumah La Gole pada Minggu (5/6) lalu. Pada kedalaman galian empat sampai lima meter, muncul semburan air dari sela-sela batuan.

“Kondisi airnya hijau kebiru-biruan. Itu ditemukan saat penggalian batu kapur untuk timbunan waktu hari Minggu,” jelasnya.

Menurut Herfan, kedalaman mata air diperkirakan sekitar tiga sampai empat meter dengan luas empat kali delapan meter. Lokasi mata air juga dapat diakses langsung menggunakan kendaraan karena jaraknya sekitar 60 meter dari jalan raya.

“Kurang lebih 60 meter dan bisa masuk kendaraan karena memang lokasinya di belakang rumah warga,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten