Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Tim Mahasiswa Kimia UHO Ciptakan Produk Unik, Kini Sinonggi Ada dalam Kemasan Instan

2
0
Tim Mahasiswa Kimia UHO Ciptakan Produk Unik, Kini Sinonggi Ada dalam Kemasan Instan
Produk Songgi hasil karya mahasiswa Kimia UHO. Foto: Istimewa.

Kendari – Sekelompok mahasiswa Pendidikan Kimia, Universitas Halu Oleo (UHO) menciptakan sebuah produk unik, yakni menghasilkan olahan makanan khas suku Tolaki yaitu sinonggi atau songgi di dalam kemasan secara instan layaknya makanan cepat saji lainnya.

Produk yang diberi nama “Songgi” ini merupakan hasil karya dari tim mahasiswa Kimia UHO yang terdiri dari 9 orang anggota. Kesembilan mahasiswa tersebut merupakan peraih program Fully Funded dari Pertamina Foundation untuk menciptakan sebuah produk inovatif.

Salah seorang anggota tim, Widhy Mulia Nurdin kepada Kendariinfo menjelaskan, dia dan tim berhasil lolos seleksi dari 8.000 lebih peserta yang mengikuti program dari Pertamina Foundation tersebut.

Mahasiswa Kimia UHO yang menciptakan Songgi Instan. Foto: Istimewa.

“Kemarin dari pihak Pertamina Foundation mengadakan proyek sosial dengan Fully Funded (didanai), kami mengikuti banyak seleksi yang diikuti oleh 8.000 lebih peserta. Setelah diumumkan, kami dinyatakan masuk top 25 yang didanai oleh Pertamina Foundation dan “Songgi” ini sebagai produk kami,” katanya, Kamis (9/2/2023).

Songgi (Sagu Instan Bercita Rasa) sendiri adalah produk kekinian dari sagu. Songgi merupakan makanan khas Sulawesi Tenggara yang disajikan dengan kuah ikan atau bumbu kuning. Makanan ini memiliki tekstur seperti lem dan lebih nikmat disajikan dengan masakan ikan berkuah. Kuahnya perpaduan asam, pedas, dan gurih.

“Jadi produk ini sudah siap makan, tinggal diseduh dengan air panas, kemudian digulung seperti sinonggi pada umumnya, lalu dicampur dengan kuahnya, bumbu dan sagunya ada dalam kemasan yang sama,” imbuhnya.

Produk Songgi ini memiliki berat 100 gram/pcs sehingga efektif dibawa kemana-mana. Kemasan Songgi telah dilengkapi dengan barcode scan, di mana apabila dipindai dapat menunjukkan cara penyajian Songgi yang benar.

“Hal ini tentu saja sangat memudahkan masyarakat di luar daerah Sulawesi Tenggara yang tidak familiar dengan cara mengolah Songgi. Sehingga Songgi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia di berbagai daerah bahkan hingga mancanegara,” lanjutnya.

Dalam kemasan Songgi juga telah dilengkapi kode produksi sehingga dapat diketahui tanggal, bulan, dan tahun pembuatan atau pengemasan produk Songgi. Dengan adanya new packaging ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan menarik minat masyarakat untuk membeli Songgi.

Masyarakat masih dapat menyantap Songgi walaupun sedang tidak punya banyak waktu karena cara membuatnya yang sangat praktis, namun tetap memiliki rasa yang authentic.

“Inovasi ini diapresiasi oleh para warga penghasil sagu di Desa Galu, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, karena secara signifikan meningkatkan harga jual sagu dan pendapatan ekonomi para pengepul sagu,” paparnya.

Songgi telah dipasarkan di berbagai outlet baik secara offline ataupun melalui e-commerce. Untuk pemasaran secara langsung Songgi dipasarkan di toko oleh-oleh khas Sulawesi Tenggara, minimarket, dan swalayan.

Sedangkan pemasaran secara tidak langsung atau melalui internet yakni, aplikasi Shopee, Tiktokshop, Facebook, serta Instagram.

“Untuk ke depannya orang-orang dapat memperoleh Songgi dari mana saja baik melalui pemesanan online maupun dari toko-toko terdekat,” pungkasnya.

Editor Kata
Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: