Tingkatkan Komoditas Pertanian, Mentan Amran Sulaiman Lakukan Penanaman Jagung di Konut
Konawe Utara – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyelenggarakan tanam perdana jagung dalam rangka peningkatan komoditas pertanian di Desa Amalome, Kecamatan Andowia, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (10/1/2023).
Dalam kegiatan ini Mentan Amran, Sekda Sultra Asrun Lio, Bupati Konawe Utara Ruksamin menggunakan hand roller seeder untuk menanam jagung. Setelah kegiatan penanaman, dilakukan pemberian pupuk menggunakan drone.
Dalam arahannya, Mentan Amran menyampaikan harapannya meningkatkan produksi dan produktivitas jagung dan padi untuk mencapai swasembada pangan di 2024. Terutama dengan adanya mekanisasi pertanian yang makin lama makin canggih.
“Kita ingin swasembada, kita ingin berdaulat pangan. Saat ini 10 negara di dunia sedang mengalami ancaman kelaparan. Yang bisa menolong dunia adalah Indonesia dan Brazil yang ada di garis khatulistiwa. Oleh sebab itu, kita harus makin berdaulat,” tegas Amran melalui keterangan resminya, Rabu (10/1)
Mentan Amran juga menyerahkan bantuan benih kelapa dalam untuk 100 hektare sebanyak 15 ribu buah dan benih kelapa genjah untuk 100 hektare sebanyak 15 ribu batang untuk segera ditanami di Konawe Utara.
Bantuan ini merupakan bagian dari total bantuan dari Kementan untuk Kabupaten Konawe Utara senilai Rp710 juta dengan perincian benih padi untuk lahan 500 hektare senilai Rp170 juta dan benih jagung untuk lahan 600 hektare senilai Rp540 juta.
“Tidak ada yang tidak bisa jika kita berusaha dan beradaptasi. Kita guncang dunia. Anak-anak muda, bisa,” seru Amran.
Amran mengapresiasi kinerja Konawe Utara yang sekarang telah memanfaatkan mekanisasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas jagung. Dalam arahannya, Amran mengharapkan petani muda terus memanfaatkan teknologi untuk mencapai swasembada pangan.
“Aku ingin Konawe Utara makin maju. Kalau kita berhasil merancang pertanian, Indonesia bisa menjadi negara dengan super power 5 tahun lagi,” tuturnya.
Sementara, Bupati Ruksamin mengatakan penggunaan mekanisasi dalam sektor pertanian kini menjadi perhatian bagi Kabupaten Konawe Utara. Ia mengaku telah menggalakkan pertanian modern dengan menggunakan drone dan aplikasi digital untuk memudahkan petani.
“Saat ini kami telah melakukan penanaman dengan mekanisasi dan menggunakan drone untuk penyemprotan pupuk ataupun pestisida. Ini adalah salah satu penyebab mengapa produktivitas jagung bisa naik,” ujar Ruksamin.
Ruksamin mengatakan saat ini Konawe Utara sedang bekerja sama dengan Universitas Guna Darma untuk menjadikan Konasara Technopark. Dalam aplikasi Pak Tani Kosanara tersebut, penyuluh pertanian, tenaga ahli P2KP, petani telah terintegrasi dalam satu platform sehingga petani dapat melakukan permintaan bibit, pupuk, informasi mengenai hasil panen, dan informasi pemasaran.
Dengan demikian pemerintah dapat merespons kebutuhan petani dengan lebih cepat dan lebih tepat.
“Kita coba upaya meningkatkan semuanya dengan teknologi karena situasi saat ini sudah tidak memungkinkan untuk terus manual karena terus tertinggal,” lanjutnya.
Pentingnya modernisasi sektor pertanian ini juga disetujui oleh Sekda Sultra, Asrun Lio menyakini bahwa Konawe Utara dapat makin maju.
“Potensi lahan dan potensi pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara, terutama Konawe Utara ini bisa terus ditingkatkan. Apalagi mengingat Konawe Utara adalah salah satu daerah penghasil jagung di Sultra,” ujar Asrun Lio.
Seperti diketahui, Konawe Utara adalah salah satu wilayah penghasil jagung terbesar di Sulawesi. Menurut data Pemprov Sultra, pada tahun 2022 produktivitas jagung mencapai 6,1 ton per hektare, naik dari 4,7 ton per hektare pada tahun 2021. Produksi jagung juga meningkat dari 4.393 ton di tahun 2021 menjadi 4.511 ton di tahun 2022.