Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Tingkatkan Pemahaman Sastra, 50 Pelajar SMA se-Kota Kendari Ikuti Bengkel Musikalisasi Puisi

Tingkatkan Pemahaman Sastra, 50 Pelajar SMA se-Kota Kendari Ikuti Bengkel Musikalisasi Puisi
Praktik musikalisasi puisi oleh sejumlah pelajar di Kendari. Foto: Dok. Humas KBST.

Kendari – Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (KBST) melaksanakan kegiatan Bengkel Musikalisasi Puisi (Muspus) bagi siswa SMA/SMK/MA di Kota Kendari. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kandai KBST selama 3 hari mulai dari 27 Februari hingga 1 Maret 2023 dan diikuti oleh 50 orang dari 10 sekolah di Kota Kendari.

Kepala KBST Uniawati mengatakan setiap sekolah di Kendari diwakili oleh 4 orang siswa dan 1 guru pendamping. Dia menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para siswa SMA/sederajat dalam apresiasi sastra, khususnya Muspus.

“Alhamdulillah beberapa tahun terakhir, Sulawesi Tenggara (Sultra) selalu meraih peringkat yang membanggakan. Tentu saja capaian itu menjadi bahan evaluasi bagi KBST untuk terus melibatkan sekolah-sekolah yang lain, sehingga tidak hanya satu sekolah yang selalu jadi pemenang, atau hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang aktif ikut dalam festival Muspus,” katanya, Rabu (1/3/2023).

Dia berharap seluruh sekolah di Sultra dapat aktif terlibat dalam kegiatan, khususnya Muspus setiap tahunnya. Kata Uniawati, pelatihan Muspus ini merupakan bentuk tindak lanjut dari evaluasi KBST, yaitu dengan mengundang sekolah-sekolah yang kurang terlibat dalam kegiatan Muspus.

Hari pertama bengkel Muspus, Topan Mega Bayu yang menjadi tutor mengajarkan tentang harmoni dan ritmis, kemampuan memahami jalannya tanda kunci, dan mengomposeri jalannya musik, baik personel maupun alat.

Baca Juga:  Polemik Klaim Lahan, Komnas HAM Datangi Kantor Bupati Konkep

Materi ini bertujuan agar setiap pemain dalam bermusik harus saling mendukung, tidak ada yang dominan dengan kemampuan sendiri, tetapi harus sesuai kebutuhan dalam tampilannya. Dia menegaskan bahwa penampilan Muspus harus disesuaikan dengan makna puisi sehingga unsur alat, bunyi, dan tampilan pemain yang dihasilkan dapat mendukung makna puisi.

Hari kedua bengkel Muspus diisi oleh Andi Baetal Mukadas yang mengajarkan konsep dasar Muspus. Menurutnya, musikalisasi adalah karya sastra yang dikolaborasikan dengan seni musik dan dalam kegiatan tersebut dibutuhkan proses kreatif.

Proses kesenian adalah proses kreatif dan kemurnian, demikian halnya dengan Muspus. Jika dilombakan, Muspus membutuhkan kemurnian karya tanpa kebohongan. Unsur irama dibutuhkan untuk menjiwai puisi-puisi yang dibawakan sehingga menimbulkan rasa sedih, tangis, tawa, dan lainnya.

Uniawati juga menjelaskan bahwa bentuk Muspus sebaiknya tidak mengubah makna dan tetap menghasilkan rasa karena pementasan merupakan bagian penting Muspus, sehingga tata teknik pentas dibutuhkan agar pertunjukan menjadi rapi dan indah. Sama halnya dengan perlengkapan dan peralatan penunjang, harus tersedia.

Pada hari ketiga, Iman Rivaldi yang mengajarkan tentang Muspus dalam upaya musikalisasi satu karya puisi. Pada dasarnya, musikalisasi merupakan kegiatan membaca puisi berulang-ulang, sambil menyelami puisi perlahan-lahan untuk mendapatkan mood yang akan melahirkan tempo.

Baca Juga:  2 Orang Pria di Kendari Terekam CCTV Diduga Curi Isi Kotak Amal Yayasan Sedekah

Menurutnya, jika puisi sedih, temponya tidak mungkin cepat. Misalnya, puisi “Meditasi Rawa Aopa” yang sudah tersurat akan ketenangan, dengan penceritaan suasana yang ada di Rawa Aopa. Dengan demikian, dalam Muspus tersebut hanya butuh bermain-main dengan imajinasi. Sebuah imajinasi yang harus dikembangkan menjadi simpulan dari proses Muspus adalah baca, kemudian mencari tempo, instrumen dengan mengedepankan puisi sebagai objek utama bagi musik.

Kegiatan selama 3 hari ini diakhiri dengan praktik Muspus oleh seluruh peserta dengan per kelompok tampil di atas panggung.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten