Terkini 14 Maret 2023 09:40 WIB

Total Kekayaan Ridwansyah Taridala Rp1,1 M, Turun Rp244 Juta Setelah Menjadi Sekda Kendari

Kendari – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Ridwansyah Taridala menjadi sorotan setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) menahannya, Senin (13/3/2023) kemarin, atas dugaan keterlibatannya dalam kasus suap PT Midi Utama Indonesia di Kota Kendari.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya yang disampaikan terakhir kepada KPK pada 28 Maret 2022, Ridwansyah tercatat memiliki total harta kekayaan mencapai Rp1.114.876.995.

Jumlah tersebut berkurang Rp244 juta dari laporan sebelumnya di tanggal 31 Desember 2021 saat Ridwansyah masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari yaitu sejumlah Rp1.359.383.785.

Dokumen LHKPN Ridwansyah Taridala pada tahun 2022. Foto: Istimewa.

Ridwansyah tercatat pernah 7 kali melaporkan LHKPN-nya kepada KPK yaitu pada tahun 2012, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, dan terakhir 2022 lalu. Tercatat hartanya selalu mengalami peningkatan kecuali di tahun terakhir.

Tercatat aset terbesar Ridwansyah ada pada tanah dan bangunan yang mencapai nominal Rp1.136.000.000, berikut adalah perinciannya yang dikutip dari dokumen LHKPN KPK tahun 2022:

Tanah seluas 4656 m2 di Kota Kendari (hasil sendiri) sejumlah Rp10.000.000
Tanah dan bangunan seluas 280 m2/120 m2 di Kota Kendari (warisan) sejumlah Rp50.000.000
Tanah dan bangunan seluas 3688 m2/280 m2 di Kota Kendari (warisan) sejumlah Rp919.000.000
Tanah seluas 2205 m2 di Kota Kendari (hasil sendiri) sejumlah Rp7.000.000
Tanah seluas 4656 m2 di Kota Kendari (hasil sendiri) sejumlah Rp75.000.000
Tanah seluas 2540 m2 di Kabupaten Konawe (hasil sendiri) sejumlah Rp25.000.000
Tanah seluas 1417 m2 di Kabupaten Konawe (hasil sendiri) sejumlah Rp50.000.000.

Sementara itu, pada item alat transportasi, Ridwansyah tercatat hanya memiliki sebuah mobil merek Toyota Rush tahun 2018 yang memiliki nominal Rp285.600.000. Harta bergerak lainnya sejumlah 36.600.000, tak memiliki surat berharga, kas sejumlah Rp185.202.348, dan utang sebesar Rp531.525.353.