Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Turun Lagi, Berikut Daftar Harga BBM di Sultra per Januari 2023

Turun Lagi, Berikut Daftar Harga BBM di Sultra per Januari 2023
Menteri BUMN, Erick Thohir saat mengumumkan penurunan harga BBM non-subsidi. Foto: Istimewa. (3/1/2022).

Sulawesi Tenggara – Pertamina kembali mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) per tanggal 3 Januari 2023. Hal ini diumumkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Selasa (3/2/2023) pagi.

Adapun beberapa item yang mengalami penurunan hanyalah jenis BBM non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sementara untuk BBM Subsidi harganya masih tetap sama mengikut harga per tanggal 3 September 2022 lalu.

“Diputuskan hari ini harga Pertamax disesuaikan dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800. Dibutuhkan koordinasi dan proses waktu dengan berbagai stakeholder, untuk melakukan penyesuaian harga karena Pertamina bisnisnya luas dari hulu ke hilir, tidak seperti perusahaan yang hanya mengelola lima pom bensin. Hal ini perlu dilakukan karena pemerintah harus ada dan mendukung ekonomi masyarakat,” kata Erick.

Namun harga tersebut merupakan harga yang berlaku di Pulau Jawa dan beberapa daerah sekitarnya. Untuk Sulawesi Tenggara (Sultra) dan wilayah Sulawesi lainnya mengalami penurunan harga Pertamax sebesar Rp1.150, dari Rp14.200 per liter menjadi Rp13.050 per liter atau beda Rp250 dari harga yang diumumkan Menteri BUMN.

Sementara itu, Pertamax Turbo juga mengalami penurunan harga yang sama yaitu Rp1.150, dari harga Rp15.500 per liter menjadi Rp14.350 per liter.

Baca Juga:  Polda Sultra Ringkus Mafia BBM Lintas Provinsi, 2 Ton Pertalite Disita

Untuk jenis bahan bakar diesel mengalami penurunan yang cukup besar. Pada item Dexlite mengalami penurunan harga sebesar Rp2.150, dari harga Rp18.650 per liter menjadi Rp16.500 per liter.

Lalu untuk item Pertamina Dex memiliki penurunan harga sebesar Rp2.100, dari harga Rp19.200 per liter menjadi Rp17.100 per liter.

Erick menjelaskan bahwa harga BBM ini mengalami penurunan karena mengikuti harga minyak dunia yang juga mengalami penurunan di level USD 79 per barel.

“Pada dasarnya, harga BBM non-subsidi sudah seyogianya harga pasar, namun untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir, maka pada kebijakan sebelumnya ketika harga minyak dunia tinggi pemerintah meminta Pertamina untuk tidak menaikkan harga,” jelasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten