UHO Kendari Masuk 3 Besar dengan Jurnal yang Memiliki Akreditasi Sinta Terbanyak di Indonesia

Kendari – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dinobatkan menjadi kampus peringkat ketiga untuk institusi dengan jurnal terakreditasi Science and Technology Index (Sinta) paling banyak selama periode 2023 di Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Rektor UHO, Muhammad Zamrun Firihu mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh civitas academica UHO agar mempublikasi karya tulis ilmiahnya.
“Untuk publikasi itu berarti kita butuh wadahnya. Dan wadahnya itu akhirnya melalui prodi. Kemudian prodi menyarankan untuk semua mahasiswa yang lulus disarankan bisa membuat satu jurnal,” katanya, Rabu (3/5/2023).
Nantinya setelah dilakukan publikasi oleh prodi, maka jurnal-jurnal ilmiah tersebut akan diklarifikasi oleh PD-Dikti agar bisa diakreditasi oleh Sinta 5 sampai Sinta 1.
“Alhamdulillah jurnal-jurnal di UHO sudah ada yang memiliki akreditasi Sinta 2, Sinta 3, Sinta 4, dan Sinta 5, alhamdulilah kita masuk 3 besar institusi dengan jurnal terakreditasi terbanyak,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UHO, I Nyoman Sudiana mengatakan bahwa ada sepuluh universitas terbaik tingkat nasional dengan perolehan jurnal terakreditasi terbanyak periode 2023 versi Kemendikbudristek yakni Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Kemudian Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bengkulu (UNIB), dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Ada 15 jurnal ilmiah UHO terakreditasi Sinta yang masuk dalam penilaian Kemendikbudristek. Dari 15 jurnal tersebut, Nyoman Sudiana menjelaskan Kampus Hijau itu sebenarnya mempunyai jurnal terakreditasi Sinta sebanyak 58.
Sementara dari segi pemeringkatan di Sinta, UHO berada di urutan 51 secara nasional artinya sudah banyak penelitian dan pengabdian berkualitas yang telah ditorehkan.
“Kemungkinan penyebab 58 jurnal terakreditasi Sinta UHO itu tidak terbaca sepenuhnya biasanya karena datanya tidak terintegrasi antara software Sinta dan software Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) yang dimiliki pihak kementerian. Artinya di software Sinta dan Arjuna berbeda, jadi terkadang jurnal yang sudah terinput di Sinta tidak terinput di Arjuna begitupun sebaliknya,” ujarnya.
Dari 58 jurnal UHO terakreditasi Sinta, jurnal dengan kualitas paling bagus saat ini dimiliki Fakultas Peternakan (FPt) yang terakreditasi lab level 2.
“Kualitas jurnal ini sangat berkaitan dengan kualitas perguruan tinggi tetapi secara parsial tidak secara integral, karena yang menentukan jurnal ini terakreditasi level berapa itu bukan dari internal UHO tetapi dari pihak kementerian,” tutupnya.


