UM Kendari Bentuk Desa Binaan di Konawe, Fokus Penguatan Kerajinan dan Pemasaran Kreatif

Kendari – Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari membentuk Desa Baini, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai desa binaan melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Program ini dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) yang memasuki tahun kedua pendampingan.
Pendampingan di Desa Baini telah dimulai sejak 2024 dengan fokus awal pada pemetaan potensi kerajinan, identifikasi produk seni dan budaya lokal, serta penguatan jejaring antarperajin.
Pada tahun kedua, UM Kendari mengarahkan program ke tahap pengembangan, meliputi dokumentasi produk, penyempurnaan desain, hingga penyusunan strategi pemasaran yang berbasis ekonomi kreatif dan kearifan lokal.
Dari proses tersebut, terbentuk komunitas perajin INABAINI Craft yang menjadi ruang kolaborasi sekaligus sarana memperkuat identitas produk kerajinan Desa Baini. Komunitas ini dirancang untuk memudahkan konsolidasi produksi, promosi, dan pengenalan kerajinan desa ke pasar yang lebih luas.
Ketua Program Studi DKV UM Kendari, Muh. Nato Alhaq, menyampaikan bahwa pendekatan desain dalam program pengabdian dimaknai sebagai upaya merawat nilai budaya agar tetap relevan. Menurutnya, desain berperan sebagai media untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya.
“Termasuk budaya masyarakat Tolaki, melalui pengemasan produk yang kontekstual dan bernilai jual,” katanya, Selasa (23/12/2025).
Dekan FISIP UM Kendari, Patta Hindi Asis, menegaskan bahwa pembentukan desa binaan merupakan bentuk keterlibatan kampus dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat.
“Skema pendampingan dilakukan dengan mengintegrasikan kegiatan riset, pembelajaran, dan pengabdian, sekaligus memperkuat kerja sama lintas sektor untuk mendukung pembangunan desa,” jelasnya.
Pada 2025, kegiatan PkM difokuskan pada pendataan dan dokumentasi produk kerajinan yang dikelola kelompok ibu-ibu Desa Baini. Data tersebut akan disusun dalam bentuk katalog cetak dan digital sebagai dasar promosi dan pemasaran. Program ini melibatkan dosen serta mahasiswa lintas bidang keahlian.
Kepala Desa Baini, Edi Syahputra, menilai pendampingan dari UM Kendari memberi kontribusi nyata dalam penguatan sektor kerajinan desa.
“Program ini menjadi bagian dari persiapan Desa Baini menuju pengembangan desa wisata berbasis kerajinan dan potensi lokal,” tutupnya.
