Ummusshabri Kendari Buka Suara soal Siswa Tabrakan dengan Teman hingga Patah Tulang
Kendari – Pihak Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ummusshabri Kendari yang berlokasi di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menanggapi video viral pelajar yang tabrakan dengan rekannya hingga salah satu siswa mengalami patah tulang dan menjalani operasi.
Kepala MI Ummusshabri Kendari, Fajeri Ishak, mengatakan pelajar yang mengalami patah tulang itu ialah K (11), kelas VI D-CIBI. Ia tersandung dan bertabrakan dengan rekannya R, kelas VI C-CIBI, saat keduanya berlari menuju pintu masjid berbeda.
“Dari pengamatan kami, tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh R untuk tekel K. Ini murni tidak sengaja. Posisinya, anak-anak kami ini sama-sama lari menuju pintu masjid yang berbeda, tetapi terjadilah hal tak terduga itu,” katanya, Selasa (10/9/2024).
Insiden itu terekam CCTV masjid. Dalam rekaman CCTV viral di media sosial, tampak pelajar berseragam merah putih berlari di area lapangan futsal menuju pintu masuk masjid yang berbeda arah.
Tetapi keduanya bertabrakan hingga K jatuh di tepi lapangan dan menyebabkan lengannya mengalami patah tulang. Sementara R juga nyaris jatuh, tetapi berhasil mengendalikan keseimbangan badannya.
Wakil Kepala MI Ummusshabri Kendari Bagian Kesiswaan, Nasrudin Gito, menyebut insiden yang melibatkan R dan K di luar dugaan mereka dan bukan kesengajaan. Tetapi sebagai pendidik di sekolah tersebut, mereka tidak tutup mata dan beberapa upaya telah dilakukan agar kasus itu tidak berkepanjangan.
Mereka telah berupaya menyelesaikan masalah itu di internal sekolah. Pihak sekolah juga siap bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi.
Pihak sekolah juga telah berupaya memanggil kedua belah pihak, yakni keluarga atau orang tua R dan K agar diselesaikan dan dibahas secara kekeluargaan. Selain itu, mereka mengawal perawatan medis K saat masuk di rumah sakit.
Koordinasi juga terus dilakukan dengan orang tua K. Sejumlah guru juga telah diutus menjenguk serta memastikan keadaan korban.
“Tetap kami tiba-tiba kaget dipanggil polisi. Ternyata, orang tuanya K ini melapor di Polsek Baruga,” sesalnya.
Sesuai aturan yang telah ditandatangani semua orang tua siswa saat memasukan anaknya di Ummusshabri Kendari, seharusnya kasus tersebut tidak melebar ke luar sebelum pihak sekolah mengeluarkan keterangan bahwa tidak sanggup menangani kasus itu.
“Sejauh ini, kami belum melepas kasus ini. Artinya, kami akan tangani dulu di sekolah dan akan kami upayakan selesai, ternyata sudah dilapor ke polisi. Ini sudah melanggar aturan yang sudah disepakati juga sebenarnya,” sesalnya
Untuk itu, Nasrudin memastikan Ummusshabri Kendari akan mengikuti proses hukum yang dilaporkan oleh keluarga K. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan orang tua R. Di mana, orang tua R juga siap bertanggung jawab dan menyerahkan semuanya ke pihak sekolah.
“Jadi rencana kami akan pertemukan lagi orangtua R dan K ini dalam waktu dekat setelah orang tua ananda R kembali dari luar kota. Semoga menemui titik terang dan semuanya segera selesai. Untuk K, semoga kondisinya segera membaik,” tutupnya.
2 Pelajar di Kendari Terekam CCTV Tabrakan saat Lari, 1 Patah Tulang hingga Jalani Operasi