Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kolaka

Viral karena Sepi Pembeli, Pedagang Takjil di Kolaka Kini Dibanjiri Pelanggan

Viral karena Sepi Pembeli, Pedagang Takjil di Kolaka Kini Dibanjiri Pelanggan
Abdullah Hadi saat berjualan sambil mengaji di Depan Lapangan Konggoasa, Kolaka. Foto: Muzakkir/menarasuar. (22/4/2021).

Kolaka – Abdullah Hadi (30), penjual takjil di depan Lapangan Konggoasa Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) viral setelah dagangannya sepi pembeli. Namun menu buka puasa yang dijajakan kini dibanjiri pelanggan.

Tidak seperti pedagang pada umumnya, perhatian pengendara di Jalan Poros Jalan Pemuda, Kelurahan Laoeha tertuju pada Hadi yang berjualan sambil membaca Al-Qur’an.

Meski sebelumnya dagangannya sepi pembeli, Hadi mengaku tidak pernah khawatir soal itu. Menurutnya, setiap orang telah memiliki rezeki masing-masing.

“Selagi kita mau berusaha dan bersyukur atas apa yang kita peroleh, insyaallah semuanya akan terasa cukup,” ujarnya, Kamis (22/4/2021).

Abdullah Hadi saat berjualan di Depan Lapangan Konggoasa, Kolaka.
Abdullah Hadi saat berjualan di depan Lapangan Konggoasa, Kabupaten Kolaka. Foto: Muzakkir/menarasuar. (22/4/2021).

Hadi mengatakan, berjualan sambil mengaji sudah dijalani sejak delapan bulan terakhir. Jika sebelumnya dia berjualan nasi kuning, Ramadan kali ini Hadi menjajakan menu buka puasa seperti pisang ijo, aneka gorengan, dan tape. Dirinya pun merasa nyaman dengan pekerjaannya sekarang.

“Nyaman dengan pekerjaan saat ini, karena bisa bekerja sambil membaca Al-Qur’an juga,” katanya.

Belakangan diketahui, Hadi ternyata merupakan alumni santri di Pondok Pesantren Daarul Hikmah Kolaka Utara. Tidak heran jika dia sangat fasih membaca Al-Qur’an.

Baca Juga:  Hakim Perempuan PN Konsel Minta Perhatian Pemerintah soal Rumdis dan Pengamanan

Memiliki suara merdu dan hafalan yang lancar, Hadi juga kerap ditunjuk sebagai imam di Masjid Darul Jihad, Kelurahan Lalohea.

“Sebelumnya saya pernah ditawari untuk menjadi imam tetap, tapi saya tolak dulu karena masih ingin berdagang,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Hadi merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan almarhum Bapak Lanang dan Ibu Cakka. Untuk menyiapkan dagangannya setiap hari, Hadi dibantu kakaknya, Rosmawati.

Sebelumnya, kisah Hadi pertama kali diunggah akun Facebook Tasman Abyan. Dalam postingannya, dia mengaku sedih melihat dagangan Hadi yang selalu sepi pengunjung. Padahal, pisang ijo jualan Hadi terbilang enak.

“Setiap kali lewat di sini, mataku berkaca-kaca. Bagaimana caranya tidak sedih, mau mi buka puasa orang, baru berapa orang yang beli pisang ijonya. Tapi kalau soal rasa enak sekali. Tes mi ki kalau tidak percaya. Besok kalau tidak ada halangan saya beli lagi pisang ijo ta,” tulis Tasman.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten