Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Wanita di Muna Dianiaya Depan Ibu saat Ziarah ke Makam Ayah

Wanita di Muna Dianiaya Depan Ibu saat Ziarah ke Makam Ayah
Ilustrasi.

Muna – Seorang wanita bernama Alfianti (25) menjadi korban penganiyaan saat sedang berziarah ke makam ayahnya di Desa Lasalepa, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Minggu (29/10/2023).

Saat dihubungi Kendariinfo, Alfianti menceritakan kronologi penganiayaan tersebut. Awalnya, pada Sabtu (28/10) sekira pukul 22.00 Wita, ia pulang kampung dan berangkat dari Kota Kendari menuju Kabupaten Muna dan sampai di Pelabuhan Nusantara Muna sekira pukul 04.00 Wita.

“Rencana saya mau pergi ziarah ke makamnya ayahku di Muna,” katanya, Selasa (12/12).

Selanjutnya, Alfianti langsung menuju kediamannya yang ada di Desa Lasalepa. Sekira pukul 06.30 Wita, ia bersama ibunya bernama Juni Masrawati langsung bergegas menuju makam almarhum ayahnya bernama La Iba yang lokasinya berada di dalam kawasan perkebunan.

Sesampainya di dalam kebun, mereka melihat seorang wanita bernama Wa Ode Dina sedang memungut jambu mete. Alfianti menyebut, Wa Ode Dina adalah istri La Rufi (saudara bapak Alfianti yang telah meninggal dunia).

Saat itu juga, Alfianti menegur Wa Ode Dina agar tidak memungut hasil perkebunan di lokasi tersebut. Pasalnya, kebun itu sedang bermasalah dan sanak keluarga saling mengklaim kepemilikan usai bapaknya meninggal.

“Itu kebun punyanya nenekku, tapi sudah meninggal juga. Bapakku yang olah dan rawat. Waktu bapak meninggal, lokasi atau tanah warisan kebun itu belum dibagikan kepada yang lain sehingga terjadi saling klaim kepemilikan,” tambahnya.

Baca Juga:  Pelaku Penikaman di Pomalaa, Kolaka Diringkus Polisi

Akan tetapi, Wa Ode Dina tak terima ditegur dan ia tetap ngotot memungut jambu mete di dalam lokasi tersebut. Kata Alfianti, bibinya itu beralasan bahwa lokasi kebun tidak lagi menjadi hak mereka pasca ditinggal oleh ayah Alfianti.

“Mereka bilang, bapakku sudah meninggal makanya kami anak-anaknya sudah tidak punya hak lagi di situ,” bebernya.

Namun, Alfianti juga tidak terima. Sehingga ia memilih menghentikan Wa Ode Dina memungut jambu mete dengan cara mengambil wadah yang dijadikan tempat untuk menampung buah tersebut.

Tidak terima dengan perlakukan Alfianti, Wa Ode Dina diduga langsung melakukan penganiayaan. Alfianti mengaku, ia dipukul di depan ibunya secara berulang kali.

“Bibirku pecah, pergelangan tangan luka, bagian belakang memar, kaki luka lecet, leher sakit, payudara sakit. Dia putar leherku dan aniaya saya berulang kali,” kesalnya.

Saat kejadian, Alfianti mengaku tidak bisa melakukan perlawanan sebab badan Wa Ode Dina lebih besar dibandingkan dengan tubuhnya. Bahkan, ibu Alfianti bernama Juni Masrawati tidak bisa berbuat banyak karena sang ibu jantungan dan ketakutan melihat hal-hal seperti itu.

“Mamaku jantungan. Dia tidak bisa bantu saya karena dia takut jangan sampai terjadi apa-apa. Makanya dia hanya diam dan berusaha menarik nafas panjang melihat saya dianiaya,” paparnya.

Baca Juga:  Puskesmas Unaaha Terima Penghargaan PPKM Award 2023 dari Kemenkes

Usai kejadian, paman Alfianti bernama La Rufi datang di lokasi kejadian. Namun, Alfianti justru disalahkan oleh pamannya itu, bahkan nama almarhum ayahnya disebut-sebut membuat kesalahan sebab tidak membagikan harta warisan itu sebelum meninggal dunia.

“Siapa suruh bapakku meninggal duluan sebelum dia bagikan itu warisan. Mereka ungkit bapakku begitu,” tambah Alfianti.

Usai dianiaya, Alfianti merasa kesakitan di sekujur tubuhnya dan ia sempat duduk menenangkan diri di bawah pohon kelapa sambil menangis dan melihat makam ayahnya yang tak jauh dari lokasi itu.

Selanjutnya, Alfianti dan ibunya memberanikan diri melaporkan kejadian penganiayaan tersebut di Polres Muna, Minggu (29/10).

“Saya sudah melapor, sudah bawa hasil visum semua di polisi. Tapi sampai saat ini pelaku dia belum ditahan juga,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Muna, AKBP Mulkaifin saat dikonfirmasi mengaku sedang mendalami kasus tersebut.

“Saya cek dulu ke penyidik perkembangannya,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten