Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

Warga Bantaran Sungai Pasar Baru Kendari Diminta Tetap Waspada, Buaya Kerap Muncul ke Permukaan

0
0
Warga Bantaran Sungai Pasar Baru Kendari Diminta Tetap Waspada, Buaya Kerap Muncul ke Permukaan
BKSDA Sultra saat melakukan pemasangan papan imbauan terkait keberadaan satwa liar di bantaran sungai Jembatan Pasar Baru, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Foto: Istimewa.

Kendari – Warga yang bermukim di bantaran sungai Jembatan Pasar Baru, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul seringnya kemunculan buaya ke permukaan sungai. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memasang papan peringatan di sejumlah titik rawan.

Papan peringatan itu dipasang Tim Rescue BKSDA Sultra di sekitar bantaran sungai Jembatan Pasar Baru, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kendari pada Rabu, 1 Oktober 2025 setelah adanya laporan warga yang melihat kemunculan buaya di aliran Sungai Wanggu.

“Kami memasang papan peringatan setelah menerima laporan dari masyarakat di sepanjang Sungai Wanggu yang melihat langsung keberadaan buaya,” kata Kepala BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (17/12/2025).

BKSDA Sultra saat melakukan pemasangan papan imbauan terkait keberadaan satwa liar di bantaran sungai Jembatan Pasar Baru, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Foto: Istimewa.

Menurut Sakrianto, papan peringatan tersebut bertujuan mengingatkan warga agar tidak melakukan aktivitas di pinggiran sungai, sekaligus sebagai langkah pencegahan untuk menghindari potensi konflik antara manusia dan satwa liar.

Ia mengungkapkan, sebelumnya seekor buaya muara dengan panjang diperkirakan sekitar dua meter terlihat muncul ke permukaan sungai. Peristiwa tersebut bahkan sempat viral di media sosial dan memicu kekhawatiran warga sekitar.

“Kemunculan buaya itu sempat direkam warga dan beredar luas di media sosial. Ini menjadi peringatan serius bagi kita semua,” ujarnya.

Sakrianto menjelaskan, BKSDA Sultra akan terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi yang dilaporkan rawan. Jika ke depan terjadi konflik antara satwa dan manusia, pihaknya akan mengambil langkah penanganan sesuai prosedur.

“Apabila satwa mengganggu manusia atau sebaliknya, biasanya kami lakukan evakuasi untuk direlokasi ke habitat yang lebih aman, atau dititipkan ke lembaga konservasi untuk dirawat,” jelasnya.

BKSDA Sultra pun mengimbau masyarakat agar segera melapor jika kembali melihat kemunculan buaya, serta tidak mencoba mendekati atau mengganggu satwa tersebut demi keselamatan bersama.

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: