Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kolaka

Warga Desa Likuwalanapo Keluhkan Akses Jalan dan Jembatan yang Tak Kunjung Diperbaiki

Warga Desa Likuwalanapo Keluhkan Akses Jalan dan Jembatan yang Tak Kunjung Diperbaiki
Kondisi jalanan Desa Likuwalanapo, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Foto: Isitmewa.

Kolaka Timur – Warga Desa Likuwalanapo, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan akses jalan dan jembatan yang tak kunjung diperbaiki.

Kepala Desa (Kades) Likuwalanapo, Guntur Laugi mengungkapkan, akses jalan desa tersebut rusak akibat hujan deras yang mengguyur. Sejak dirinya menjabat 2019 lalu, akses jalan desa dan jembatan tersebut menjadi perhatian utamanya.

“Sebelum Indonesia merdeka, kami telah mendiami Desa Likuwalanapo. Namun, hingga saat ini kondisi jalan poros desa dan jembatan masih sama sebelum merdeka,” ungkap Guntur, Minggu (28/8/2022).

Pincara yang menjadi akses penyeberangan Desa Likuwalanapo, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur.
Pincara yang menjadi akses penyeberangan Desa Likuwalanapo, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur. Foto: Istimewa.

Guntur mengatakan, untuk mengakses desa tetangga, warga Desa Likuwalanapo mesti menggunakan jembatan gantung dan pincara melewati Sungai Konaweha.

“Untuk jembatan gantung itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sementara untuk kendaraan roda empat mesti melalui pincara,” kata dia.

Akibat akses jalan yang tak kunjung diperbaiki, warga Desa Likuwalanapo memilih untuk meninggalkan desa. Guntur menyebut, awalnya desa tersebut memiliki sekitar 200 kepala keluarga dan kini tersisa 73 kepala keluarga.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Koltim telah merencanakan pembangunan akses jalan desa sepanjang 7 kilometer (km). Namun karena Bupati Koltim saat itu meninggal, akhirnya rencana itu tak kunjung terealisasi.

Baca Juga:  Kadis Kominfo Sultra: Tak Ada Kaitan Jalan Rusak dan Pejabat Bagi-Bagi Uang di Butur

“Saat itu Bupati terpilih, sudah memprioritaskan perencanaan pembangunan jembatan permanen dan peningkatan jalan poros Desa Likuwalanapo sepanjang 7 km. Tapi takdir berkata lain bupati sebelumnya (Samsul Bahri Majid) berpulang ke rahmatullah,” jelasnya.

Dia berharap, pemerintah terkait segera mengambil langkah dan memperhatikan desa tersebut.

“Untuk sekarang dan ke depannya, kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi jalan poros Desa Likuwalanapo dan akses penyeberangan,” harapnya.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten