Warga Temukan Sapinya Mati Dimutilasi, Diduga Motif Maling Ternak Berkepanjangan di Buton
Buton – Siswoyo, warga Desa Wajah Jaya, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan sapi peliharaannya mati dimutilasi, Kamis (28/4/2022) lalu. Sapinya ditemukan menjadi tiga bagian, kaki belakang, perut, dan kepala tersambung dengan kaki depan. Kejadian serupa diduga merupakan motif pencurian ternak berkepanjangan di daerah itu.
Siswoyo mengatakan, informasi sapinya hilang pertama kali didengar dari tetangganya. Pagi itu, dia mengaku sedang tidur. Siswoyo terbangun setelah mendengar tetangganya ribut soal temuan jejak kaki sapi mengarah hutan. Dia lalu berinisiatif memastikan dua sapi peliharannya yang diikat di kebun. Benar saja, di lokasi Siswoyo tidak lagi melihat salah satu sapinya.
“Waktu itu berangkat sama anak saya yang kecil. Di kandang saya cek, sapiku cukup. Di ladang dua ekor yang saya ikat. Waktu saya cek sisa satu, satunya tidak ada,” kata Siswoyo kepada Kendariinfo, Sabtu (28/5) lalu.
Siswoyo kaget. Dia lalu mengikuti jejak telapak kaki sapi yang mengarah hutan di pinggiran sawah bersama anak dan salah seorang tetangganya bernama Rianto. Pagi hingga siang pencarian sapi terus dilakukan. Pada akhirnya, mereka menemukan sapi betina itu dalam keadaan mati. Tubuh sapi terpotong menjadi tiga bagian. Sedangkan isi perutnya telah dibuang.
“Saya masuk ke dalam (hutan), ketemu. Sapi saya itu dipotong tiga, pak,” ujarnya.
Siswoyo mengungkapkan, sapi hilang dan mati mendadak makin sering terjadi di Kecamatan Lasalimu sejak awal 2022. Hal yang mengherankan dari kejadian itu adalah maraknya pembeli bangkai hewan seiring dengan meningkatnya sapi hilang dan mati mendadak.
“Kejadian di sini sering, pak. Tapi yang kencang tahun ini. Sapi di sini hilang-hilang begitu saja. Pokoknya tahun ini kencang, sudah ada lebih 10 ekor. Bukan hanya di sini, di kampung tetangga juga. Kalau di sana, sapi sehat tiba-tiba mati. Tidak lama datang pembeli dari orang yang sama juga,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu, Siswoyo melapor ke Polsek Ambuau Indah. Siswoyo juga telah menerima dua Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari kepolisian masing-masing pada 26 April dan 17 Mei 2022. Dia berharap, polisi benar-benar menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas karena telah meresahkan warga Kecamatan Lasalimu.
“Sebenarnya kami laporkan ini bukan menuduh. Kami ingin diselidiki kejadian-kejadian yang beruntun di desa kami,” pungkasnya.
Kapolsek Ambuau Indah, La Karim, saat dikonfirmasi meminta agar kasus tersebut ditanyakan langsung ke Polres Buton. Tapi dia menyebut pihaknya dalam proses penyidikan.
“Kalau itu konfirmasi langsung ke Polres Buton. Saya tidak bisa memberikan komentar sebelum ada dari atasan. Sekarang ini sementara dalam proses penyidikan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Buton, Iptu Busrol Kamal. Kasus pencurian sapi di Kecamatan Lasalimu sudah pada tahapan pemeriksaan saksi-saksi.
“Perkara dugaan pencurian sapi sudah tahap pemeriksaan saksi-saksi. Untuk perkembangan lebih lanjut nanti kami informasikan,” singkatnya.