Waspada, La Nina di Akhir Tahun Berpotensi Timbulkan Bencana Alam

Sulawesi Tenggara – Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan ancaman La Nina pada akhir tahun hingga awal 2022 dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya.

Pada rapat koordinasi nasional beberapa waktu lalu, Jumat (29/10/2021), Dwikorita meminta kepala daerah harus serius menanggapi peringatan dini La Nina, guna meminimalisir dampak dan kerugian yang lebih besar.

“Mohon kepada daerah untuk tidak menyepelekan peringatan dini La Nina ini. Jangan sampai melupakan upaya mitigasi dan fokus pada penanggulangan pascakejadian. Mitigasi yang komprehensif akan bisa menekan jumlah kerugian dan korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi,” tekannya.

Peringatan dini fenomena La Nina berdasarkan pemantauan perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina yaitu sebesar -0,61 dasarian I pada Oktober 2021.

Kondisi tersebut berpotensi untuk terus berkembang menjadi La Nina yang diprakirakan bakal berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang, setidaknya sampai dengan Februari 2022.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2019 hingga 2020, kejadian bencana angin puting beliung, banjir, longsor, dan kekeringan mencapai 79 persen dan 83 persen dari total bencana yang tercatat.

“Peringatan dini yang dikeluarkan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan jeda waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mengingat fenomena cuaca dan iklim bisa diprakirakan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG Konawe Selatan (Konsel), Aris Yunatas mengimbau kepada masyarakat Sultra untuk mewaspadai datangnya musim hujan disertai fenomena tersebut. Kepada nelayan yang hendak melaut juga agar memperhatikan prakiraan cuaca.

“Salah satu hal yang perlu diperhatikan yakni meningkatkan kesiapsiagaan penanganan bencana, melakukan pembersihan drainase, serta pemangkasan pohon-pohon yang lapuk untuk menghindari sesuatu yang tidak diharapkan,” imbaunya, Rabu (29/8).