Waspada Soceng! OJK Sultra Beberkan Modus-Modusnya
Kendari – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) membeberkan modus-modus yang digunakan dalam Social Engineering (soceng) atau begal rekening untuk menjerat masyarakat.
Melalui Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Maulana Yusuf menjelaskan, ada empat modus yang digunakan dalam soceng, yakni Info Perubahan Tarif Transfer Bank, Tawaran menjadi Nasabah Prioritas, Akun Layanan Konsumen Palsu, dan Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai.
“Modus pertama, penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi tentang perubahan tarif transfer bank kepada korban. Kemudian penipu akan menyuruh korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan Password,” ujar Maulana kepada Kendariinfo, Jumat (24/6/2022).
Modus kedua, penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Korban akan dimintai data pribadi, seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, dan nomor kode pengaman transaksi (CVV).
Ketiga, penipu menggunakan akun media sosial palsu mengatasnamakan bank. Akun ini akan muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan, kemudian mengarahkan korban ke website palsu yang meminta data pribadi.
Keempat, penipu menawarkan nasabah menjadi agen laku pandai bank tanpa persayaratan yang rumit. Nasabah akan diminta melakukan transfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.
“Jika ada oknum yang menghubungi dan mengaku pihak bank kemudian meminta data pribadi, jangan diberikan. Pastikan hanya menggunakan aplikasi dan menghubungi layanan resmi bank atau lembaga jasa keuangan,” pungkasnya.
Awas Soceng! Penipuan Baru di Internet, Begini Penjelasan OJK Sultra
