Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Travel

Pemkot Baubau Usul Keraton Buton Masuk Warisan Budaya Dunia

Pemkot Baubau Usul Keraton Buton Masuk Warisan Budaya Dunia
Benteng Keraton Wolio. Foto: Bagus Sanjaya.

Baubau – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah mengusulkan Keraton Buton masuk dalam kategori Warisan Budaya Dunia dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Sejumlah tahapan telah dilakukan Pemkot Baubau. Saat ini, Keraton Buton telah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat sebagai cagar budaya nasional. Hal itu tertuang dalam keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 115/M/2021 tentang Kawasan Cagar Budaya Benteng Wolio.

Wali Kota Baubau, A.S. Tamrin mengatakan, pengakuan dari pemerintah pusat menjadi salah satu pelengkap untuk mengajukan Keraton Buton sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO.

Wali Kota Baubau, A.S. Tamrin.
Wali Kota Baubau, A.S. Tamrin. Foto: Kominfo Baubau. (16/10/2021).

“Nah, peringkat nasional yang kita sudah peroleh tadi dari pemerintah pusat menjadi salah satu pelengkap sejumlah persyaratan lain. Sekarang prosesnya jalan terus,” katanya pada Diseminasi Informasi Benteng Wolio Buton menjadi Warisan Budaya Dunia UNESCO, Sabtu (16/10/2021).

Pada tahap persiapan, A.S. Tamrin telah menunjuk Susanto Zuhdi dan Hasan Efendy sebagai tim ahli. Susanto sendiri merupakan sejarawan Indonesia yang bergelut dalam bidang sejarah maritim.

Selain itu, A.S. Tamrin meneken aturan agar seluruh jajaran Pemkot Baubau mendukung langkah percepatan Benteng Keraton Buton sebagai Warisan Budaya Dunia. 

Baca Juga:  Ahli Farmasi di Baubau Diharap Mampu Edukasi Kesehatan Masyarakat

“Saya menggerakkan dinas-dinas untuk berperan dalam tupoksinya masing-masing dalam membangun sinergitas mendukung usulan itu,” ungkapnya.

Menurut A.S. Tamrin, usulan menjadikan Keraton Buton menjadi Warisan Budaya Dunia merupakan bentuk penghargaan kepada pendahulu mereka dan menaikkan pamor Kota Baubau. 

“Tujuan pengusulan ke UNESCO itu tidak lain untuk menaikkan pamor Kota Baubau. Kalau sudah menjadi warisan dunia sudah jelas pamor kita naik. Itu merupakan wujud penghargaan kita kepada leluhur yang sudah meninggalkan warisan-warisan yang sangat bernilai ini,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten