Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Usai Konsumsi Obat Pemutih, Pria asal Bombana Alami Kulit Bersisik

Usai Konsumsi Obat Pemutih, Pria asal Bombana Alami Kulit Bersisik
Kondisi pasien I asal Bombana seusai mengonsumsi obat pemutih. Foto: Istimewa. (3/6/2023).

Konawe – Pria asal Kabupaten Bombana inisial I (19) terpaksa menjalani perawatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sehat (RS) Konawe karena mengalami kulit bersisik setelah mengonsumsi obat pemutih.

Kahumas BLUD RS Konawe, dr. Abdianto Ilman saat ditemui Kendariinfo membenarkan kejadian itu. Pasien I mengalami kulit bersisik seusai mengonsumsi obat pemutih.

“Di hari pertama I konsumsi obat itu dan alami bintik-bintik pada kulit. Kemudian di hari ketiga kulitnya mulai bersisik,” ujar dr. Abdianto, Kamis (6/7/2023).

Pasien I (19) saat menjalani perawatan di ruangan ICU BLUD RS Konawe.
Pasien I (19) saat menjalani perawatan di ruangan ICU BLUD RS Konawe. Foto: Al Pagala/Kendariinfo. (6/7/2023).

Saat mengalami penyakit kulit tersebut, I tidak berkenan untuk memeriksa ke rumah sakit terdekat. Bahkan dr. Abdianto mengungkapkan, berdasarkan pengakuan keluarga pasien bahwa setelah I mengonsumsi obat pemutih, ia juga meminum obat antibiotik yang mengandung steroid.

“Pengakuan keluarganya, I habis minum obat pemutih, kemudian langsung konsumsi antibiotik karena ia mulai merasakan reaksi, makanya tubuhnya seperti itu,” ungkapnya.

Abdianto menjelaskan, dalam dunia medis, pasien tersebut mengalami auto imun yang biasa disebut Sindrom Stevens Johnson. Menurut pengakuan keluarga pasien bahwa obat tersebut dibeli secara online.

“Dia bilang beli online obat pemutihnya bersamaan dengan antibiotik yang mengandung steroid,” jelasnya.

Baca Juga:  Seorang Pelajar Tewas Terlindas Truk di Poasia

Ia menambahkan, pasien ini sudah menjalani rawat inap sejak Senin, 3 Juli 2023. Hingga saat ini atau Kamis (6/7) kondisi pasien sudah mulai stabil, namun tubuhnya masih bersisik.

Akan tetapi yang menjadi kekhawatiran dr. Abdianto, pasien ini terancam gagal napas yang bisa berujung kematian.

“Jadi tim kami mengambil langkah untuk merawat pasien di ruangan ICU (Intensive Care Unit),” terangnya.

Penulis
Reporter
Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten