Kasus Keracunan MBG di SMKN 1 Konawe, Penyedia Mangkir Pemeriksaan Polisi

Konawe – Satreskrim Polres Konawe tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan keracunan massal program makan bergizi gratis (MBG) yang menimpa belasan siswi SMKN 1 Konawe, beberapa waktu lalu. Polisi pun saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait.
Di antaranya para korban hingga penyedia MBG yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Unaaha–Ambekairi. Kasat Reskrim Polres Konawe, AKP Taufik Hidayat mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada beberapa pihak. Namun, pihak penyedia belum memenuhi panggilan pertama pada Senin (29/9/2025).
“Undangan klarifikasi pertama kepada pihak penyedia belum hadir, kami baru undang klarifikasi kedua besok,” kata Taufik saat dikonfirmasi Kendariinfo, Jumat (3/10).
Rencananya, SPPG Unaaha-Ambekairi diundang memberikan klarifikasi pada Sabtu (4/10). Ia berharap agar penyedia makanan bisa datang memberikan klarifikasi.
Ia mengungkapkan kasus ini dalam tahap penyelidikan. Sembari mengumpulkan keterangan saksi, polisi juga menunggu hasil uji lab tinja dari para korban. Awalnya polisi meminta sampel makanan ke penyedia untuk dilakukan uji lab, namun ditolak.
“Belum (sampel uji lab) pihak penyedia tidak mau memberikan sampelnya. Kami dari hari pertama kejadian juga langsung koordinasi dengan Dinkes Konawe, mereka juga menyampaikan kalau sampel makanan tidak mau dikasih dari pihak penyedia. Ini kami masih menunggu uji lab tinja dari korban yang sempat dirawat di rumah sakit,” bebernya.
Seperti diketahui, sebanyak 11 siswa SMKN 1 Konawe harus mendapat perawatan di RSUD Konawe. Mereka mengalami diare, mual, dan pusing setelah diduga menyantap MBG yang dibagikan pada Rabu (24/9).
Gejala mulai dirasakan para siswa sejak sore hari. Beberapa di antaranya bahkan dilarikan ke rumah sakit pada malam harinya, karena kondisi memburuk.
11 Siswa SMKN 1 Konawe Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Santap MBG





