Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Air Terjun Samparona, Pesona Wisata Alam Nan Cantik Dibalik Hutan Pinus Baubau

Air Terjun Samparona, Pesona Wisata Alam Nan Cantik Dibalik Hutan Pinus Baubau
Keindahan air terjun Samparona Baubau dengan tiga titik pancuran. Foto: FB/Usumani Yikolipuna.

Baubau – Selain ragam pilihan hiburan dan wisata budaya bersejarah, Kota Baubau juga ternyata mempunyai berbagai pilihan wisata alam yang patut dikunjungi jika bertandang ke tempat ini. Kota yang memiliki julukan ‘Negeri Seribu Benteng’ ini banyak menyimpan keindahan objek wisata alam yang tak kalah cantik dari tempat-tempat lainnya.

Mulai dari pantai yang memukau, pemandangan kota dari ketinggian desa budaya hingga objek wisata air terjun. Namun dari sekian daftar itu, kali ini Kendariinfo akan membawa Anda merasakan kesejukan dan ketenangan menikmati air terjun di tengah hutan pinus dan belantara. Mungkin nama tempat ini kalah tenar dari objek wisata lain, tapi bisa menjadi pilihan yang tepat, terutama para pecinta tantangan.

Ya, apalagi kalau bukan Air Terjun Samparona. Sebuah objek wisata alam yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), tetapi lebih dikenal dengan air terjun di wilayah Baubau. Sebab, seluruh akses untuk menuju air terjun ini harus melalui Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau. 

Keindahan air terjun Samparona Baubau dengan tiga titik pancuran.
Keindahan air terjun Samparona Baubau dengan tiga titik pancuran. Foto: Kelompok Sadar Wisata Samparona.

Nama Samparona sendiri diambil dari nama asal tempat tersebut merupakan wilayah kawasan hutan lindung Samparona yang dipenuhi dengan pohon pinus. Objek wisata ini masih sangat terjaga dengan baik. Selain memang belum terkenal secara luas, tempat ini terbilang objek wisata yang membutuhkan tenaga ekstra untuk menjangkaunya.

“Air terjun Samparona ini masih belum dikenal luas, bahkan untuk masyarakat Baubau saja masih belum banyak yang mengetahui. Karena untuk menikmati keindahan tempat ini memang dibutuhkan ekstra tenaga yang cukup karena harus berjalan kaki dengan jarak cukup jauh,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Samparona, Sahur kepada Kendariinfo, pada Senin (7/11/2022).

Air terjun Samparona ini memiliki keunikan tersendiri dari wilayah lain dengan tiga titik pancuran air dengan memiliki karakteristik berbeda-beda. Pertama kontur tanpa ada undakannya alias pancuran yang mirip dengan tebing datar. Kedua pancuran yang berkontur tingkatan, namun tidak begitu jauh berbeda dengan yang pertama. Kemudian yang ketiga dengan kontur pancuran yang memiliki tingkatan.

Volume air dari ketiga titik air yang jatuh tersebut berbeda-beda. Mulai dari kontur pertama yang memiliki tingkatan volume air lebih deras hingga yang terakhir dengan volume air yang tidak begitu deras. Sehingga jika wisatawan ingin merasakan sensasi air yang jatuh dari atas langsung bisa menikmati ketiganya, namun jika air dalam kondisi besar sangat tidak dianjurkan.

Baca Juga:  Peringati Hari Ibu, HIPMAB Kolaka Gelar Aksi Simpatik di Poleang Tengah

Akan tetapi, untuk melihat ketiga titik itu mengeluarkan air memang cukup jarang atau di waktu tertentu. Kebiasaan, wisatawan menemukan dua titik yang mengeluarkan air saja. Air terjun ini pula tak pernah habis. Jika musim kemarau tiba, volume air hanya berkurang.

Keindahan air terjun Samparona Baubau dengan tiga titik pancuran.
Keindahan air terjun Samparona Baubau dengan tiga titik pancuran. Foto: FB/Azrul. (2020).

Kemudian, objek wisata tersebut terdapat kolam yang cukup luas dengan kedalaman yang bervariasi bisa digunakan oleh pengunjung yang ingin berenang dan atau sekadar berendam. Wisatawan boleh melakukan itu bersama sahabat tercinta. Selain memiliki tiga pancuran, Air Terjun Samparona ini juga bisa disebut sebagai air terjun tertinggi yang ada di wilayah Baubau dengan rata-rata mencapai 30 meteran lebih. 

“Kalau Air Terjun Samparona ini tingginya kurang lebih 30-an meter. Dengan ketinggian itu, sudah menjadi air terjun yang paling tinggi di Kota Baubau. Karakteristiknya tebing dan di bawahnya ada area kolam yang cukup luas untuk berenang dan bersantai,” bebernya.

Sahur menyarankan waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat ini mulai dari bulan Juli hingga Oktober. Di waktu-waktu itu, volume air di tempat itu tidak begitu deras dan jiga tidak begitu kecil. Sehingga wisatawan bisa menikmatinya dengan luwes.

Kurang Dikenal Luas

Objek wisata ini hanya bisa dilalui dengan rute menyusuri jalan darat. Berjarak tidak kurang 14 kilometer dari Kota Baubau. Terletak di dataran tinggi, membuat objek wisata ini memiliki tingkat tempuh yang cukup sulit. Karena harus melewati jalan tani masyarakat setempat dan bahkan hutan belantara. Dari posko informasi, setidaknya kendaraan harus dipacu dengan jarak 2 kilometer. Setelah itu, akses kendaraan sudah tidak bisa dilalui.

Setidaknya, terdapat tiga akses yang digunakan untuk menuju tempat itu. Tetapi, akses melalui hutan pinus Samparona bisa menjadi pilihan tepat. Selain menjadi akses utama dengan memiliki fasilitas kantor pokdarwis dalam mendapatkan informasi terkait objek wisata itu, juga bisa menikmati keindahan hutan pinus yang berjejer rapih.

Baca Juga:  Seorang Pria di Buton Tewas Diterkam Buaya saat Memanah Ikan

“Wisatawan akan berjalan kaki lagi kurang lebih hampir 2 kilometer hingga tiba di lokasi tujuan dengan menyusuri hutan dan kawasan perkebunan warga setempat. Karena motor atau mobil yang tinggi saja yang bisa dipacu melewati aksesnya, kalau kendaraan biasa sulit. Itupun kalau kondisi cuaca tidak sedang buruk,” beber Sahur.

Keindahan air terjun Samparona Baubau.
Keindahan air terjun Samparona Baubau. Foto: FB/Arhyz. (2022).

Melihat kondisi medan yang cukup sulit, Sahur mengungkapkan wisatawan yang baru pertama kali hendak berkunjung disarankan menggunakan jasa pemandu yang dikelola oleh pihak pokdarwis. Tapi, ada saja wisatawan yang nekat menuju objek wisata tersebut. Biasanya itu mereka yang sudah kerap kali mengunjungi air terjun itu.

Dengan keadaan seperti itu, membuat objek wisata tersebut terbilang kurang diminati dan dikenal luas. Kecuali bagi para wisatawan yang memiliki jiwa tantangan. Tempat itu bisa dijadikan mereka untuk bersenang-senang dan menguji adrenalin.

“Jangankan orang luar, orang Baubau saja banyak yang belum tahu dengan keindahan air terjun itu. Mungkin karena aksesnya yang cukup rumit dan memakan waktu, makanya orang-orang tidak mau cari tahu. Kalau objek wisata lainnya itu aksesnya mudah, tapi kalau di sini agak sulit,” ungkap Sahur.

Keindahan air terjun Samparona Baubau.
Keindahan air terjun Samparona Baubau. Foto: Kelompok Sadar Wisata Samparona.

Selama ini promosi objek wisata tersebut masih dilakukan seadanya. Beberapa kali juga pemerintah setempat melakukan publikasi dan promosi objek wisata di Baubau secara umum dengan salah satunya selipkan tempat itu.

“Kalau publikasi dan promosi dari pemerintah belum terlalu masif dan masih seadanya. Sehingga kami menggunakan fasilitas sendiri untuk melakukan promosi,” ujar Sahur.

Untuk membantu mengembangkan kawasan objek wisata tersebut, para pengelola mematok tarif retribusi masuk untuk menikmati keindahan air terjun Samparona itu. Sebenarnya air terjun itu sudah lama diketahui masyarakat setempat, namun waktu mulai bangkitnya dan dikenalnya tempat itu sekitar tahun 2018 lalu.

Untuk dewasa dan anak-anak per-orang akan dikenakan retribusi sebesar Rp10.000, biaya parkir kendaraan roda dua sebesar Rp20.000 dan kendaraan roda empat sebesar Rp40.000. Biaya ini dapat berubah-ubah, bisa naik atau turun sesuai dengan kebijakan pengelola Air Terjun Samparona.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten