Ali Mazi Terima Penghargaan Pembina K3 Terbaik dari Menaker
Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi bersama 14 gubernur lainnya menerima penghargaan sebagai Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. Ida mengatakan, pemberian penghargaan tersebut setelah para gubernur berhasil membina usaha penerapan K3 di wilayah masing-masing.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada gubernur yang telah berhasil membina usaha-usaha penerapan K3 di wilayah masing-masing,” katanya, Selasa (24/5/2022).
Kepala daerah yang diberi penghargaan selain Ali Mazi adalah Gubernur Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, dan DI Yogyakarta.
Selain para gubernur, Menaker Ida juga memberi apresiasi pada perusahaan berupa penghargaan Sistem Manajemen K3 (SMK3), kecelakaan nihil, program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS, serta pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di tempat kerja. Dia mengungkapkan, pemberian penghargaan merupakan upaya pemerintah untuk terus mengampanyekan K3.
“Pemberian penghargaan ini adalah bagian dari upaya pemerintah, khususnya Kemnaker untuk terus mengampanyekan K3,” ungkapnya.
Menaker Ida mengeklaim bahwa pemberian penghargaan terbukti efektif memotivasi stakeholders untuk menerapkan K3 dengan baik. Dari data Kemnaker, perusahaan yang mendapatkan penghargaan kecelakaan nihil tahun 2021 sebanyak 1,268. Sedangkan tahun 2022 naik menjadi 1,742 perusahaan, sehingga terjadi peningkatan sebesar 37,4 persen.
Sementara itu, peningkatan penerapan SMK3 pada tahun 2021 tercatat sebanyak 1.616 perusahaan dan seluruhnya mendapatkan sertifikat K3. Penerapan SMK3 terus mengalami peningkatan hingga tahun 2022 dengan 24 persen atau menjadi 2,004 perusahaan. Pada tahun 2021, jumlah perusahaan yang mendapatkan penghargaan program P2HIV-AIDS sebanyak 91 dan 2022 ikut naik menjadi 343 dengan akumulasi kenaikan 79,6 persen.
“Kami berharap agar pencapaian penghargaan K3 ini dapat memotivasi pimpinan perusahaan lain mempertahankan kinerja K3. Sebab, K3 merupakan investasi dan untuk menjaga keberlangsungan usaha, serta mencapai produktivitas perusahaan,” pungkasnya.