Bangga! Sukrin Suhardi Jadi Satu-satunya Doktor Penciptaan Seni di Sultra
Konawe – Sebanyak 100 penari kolosal membawakan ujian terbuka promosi doktor Penciptaan Seni, Sukrin Suhardi yang berjudul ‘Molulo Halu Oleo’ di Tanjung Pantai Desa Lalimbue, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sabtu (10/8/2024).
Dengan karya ini menegaskan, Sukrin Suhardi menjadi satunya-satunya doktor penciptaan seni di Sulawesi Tenggara (Sultra). Karya ini merupakan sebuah penegasan kembali tentang masyarakat laut dan daratan Sultra menjunjung nilai tinggi keberagaman.
Sukrin sendiri merupakan doktor lulusan di kampus seni ternama, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah. Untuk menyelesaikan program doktoralnya, Sukrin mengambil disertasi terkait tentang esensi tari lulo dan tokoh yang sangat kharismatik yaitu Halu Oleo.
“Dengan judul disertasi Molulo Halu Oleo ini bisa mengantarkan saya mendapat gelar doktor penciptaan seni,” kata Sukrin saat dihubungi Kendariinfo, Sabtu (10/8/2024).
Bahkan, Sukrin menempuh program pendidikan di bidang itu dengan waktu yang normal yakni 2,9 bulan. Dengan waktu yang terbilang cukup itu, mengantarkan Sukrin berhasil meraih predikat cumlaude.
Tarian Molulo Halu Oleo, lanjut Sukrin, merupakan salah satu ujian terbuka promosi keilmuan di bidang doktor penciptaan seni ISI Surakarta. Sehingga untuk mencapai gelar tersebut harus kembali ke daerah dan dipertontonkan oleh orang banyak.
Sosok yang dikenal sebagai pegiat seni tari yang berasal dari Kabupaten Konawe ini berharap dengan bidang keilmuan yang telah dicapai, nantinya bisa bermanfaat bagi daerah dan masyarakat luas Sultra ke depannya.
“Harapannya, dengan ilmu yang sudah saya dapat bisa bermanfaat dan berbuah positif untuk kemajuan seni di Sultra,” imbuhnya.
Nah sekarang Makin Tahu Indonesia kan!!