Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

Diduga Depresi, Lansia di Kendari Akhiri Hidup dengan Lompat dari Lantai 3 Ruko

Diduga Depresi, Lansia di Kendari Akhiri Hidup dengan Lompat dari Lantai 3 Ruko
Lansia di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari ditemukan tewas akibat melompat dari lantai tiga ruko. Foto: Istimewa. (6/11/2022).

Kendari – Seorang lanjut usia (lansia) di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial D (69) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai tiga ruko miliknya, Minggu (6/11/2022). D mengakhiri hidupnya karena diduga sedang depresi.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman menuturkan, D pertama kali ditemukan oleh anak perempuannya inisial M (51) sekitar pukul 05.00 WITA.

“Awalnya sekitar pukul 04.30 WITA anak korban inisial M bangun tidur dan tidak lama kemudian keluar rumah untuk membeli sayur kepada penjual keliling langganannya,” tutur Eka.

Usai membeli dan hendak kembali masuk ke dalam rumah, M melihat seseorang sedang tergeletak di lorong pada sekitar pukul 05.00 WITA. Saat didekati, barulah diketahui bahwa orang itu adalah ibu kandungnya yang sudah berlumuran darah.

“Karena M tidak berani melihat darah, sehingga Maria kembali ke dalam rumahnya dan memberitahukan anaknya inisial S (31),” sambungnya.

Setelah mendapat informasi dari ibu kandungnya, S kemudian mengecek langsung ke lokasi dan mendapati neneknya terbaring dengan posisi telungkup.

“Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa, dan pada bagian kepala mengeluarkan darah,” jelasnya.

Mantan Dirresnarkoba Polda Sultra itu mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, sekitar pukul 04.45 WITA korban sempat dilihat oleh sang suami, Y (76) keluar kamar. Suami korban berupaya mengikuti istrinya itu. Namun, saat di ruang tengah lantai tiga Y sudah tidak melihat istrinya.

Baca Juga:  Mahasiswa Teknik Laporkan Provokator yang Memicu Keributan antar-2 Fakultas di UHO

“Sehingga suami korban pun langsung turun ke lantai satu, tapi tetap tidak menemukan korban,” ungkap perwira berpangkat tiga bunga melati emas itu.

Kejadian itu pun langsung dilaporkan ke Piket Perwira Pengawas (Pawas), Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan Piket Reserse Kriminal (Reskrim) serta unit identifikasi. Kemudian, pihak kepolisian menuju ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Sekitar pukul 07.00 WITA pihak RS Bhayangkara lebih dulu tiba di lokasi kejadian, kemudian membawa jasad korban untuk dilakukan visum et repertum (VER),”

Berdasarkan keterangan keluarga, D sebelumnya telah beberapa kali melakukan upaya bunuh diri. Di mana, pada bulan Juli 2022 korban pernah meloncat dari lantai dua ruko miliknya, namun hanya mengalami patah kaki.

Kemudian di bulan Oktober 2022, upaya bunuh kembali dilakukan korban dengan cara meminum cairan pembersih lantai yang dicampurkan dengan sepuluh biji obat diabetes.

“Dari keterangan anak korban M, korban mengalami depresi sejak mendengar kabar salah satu anaknya di Merauke sedang ada masalah keluarga. Bahkan korban sempat dibawa ke rumah sakit jiwa,” ujar Eka.

Setelah dilakukan koordinasi, pihak keluarga menolak untuk dilakukannya autopsi. Sehingga jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten