DPW PKB Sultra Solid Dukung Muhaimin Iskandar Aklamasi di Muktamar
Sulawesi Tenggara – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Tenggara (Sultra) solid mendukung Abdul Muhaimin Iskandar untuk terpilih aklamasi pada muktamar yang akan berlangsung di Bali, 24 – 25 Agustus 2024.
Ketua DPW PKB Sultra, Jaelani, mengatakan hasil musyawarah pimpinan wilayah adalah mendukung kembali Abdul Muhaimin Iskandar melanjutkan nakhoda Ketua Umum DPP PKB. Musyawarah pimpinan wilayah itu turut dihadiri oleh dewan syuro, dewan tanfidz, serta badan otonom (banom) pada 12 Agustus 2024.
Pria yang akrab disapa Bang Jay itu mengatakan Cak Imin adalah figur tepat untuk tetap memimpin PKB di tengah situasi politik nasional. Ia menyebut seluruh pengurus DPW PKB hingga struktur di tingkat DPC dan ranting PKB se-Sultra menyatakan sikap mendukung Abdul Muhaimin Iskandar.
“Seluruh pengurus di DPW maupun DPC hingga ranting mendukung penuh Gus Muhaimin Iskandar untuk kembali memimpin PKB pada Muktamar PKB pada 24 – 25 Agustus 2024 mendatang,” katanya, Jumat (16/8/2024).
Menurutnya, gaya kepemimpinan Cak Imin dan soliditas kader di bawah menjadi salah satu alasan pengurus mendukung kembali Wakil Ketua MPR RI itu untuk tetap menakhodai PKB.
“Seluruh kader di Sultra satu komando dengan Ketua Umum DPP PKB Gus Muhaimin Iskandar,” tegasnya.
Ia juga menyebut, selama kepemimpinan Cak Imin, PKB semakin solid dan tidak ada gejolak internal. Hal itu karena Cak Imin memiliki keteladanan kepemimpinan dan jadi panutan seluruh pengurus tingkat bawah.
Caleg DPR RI terpilih itu melanjutkan, di masa kepemimpinan Cak Imin, suara PKB mengalami lonjakan signifikan pada Pemilu 2024 bila dibanding sebelumnya. Di dapil Sultra sendiri, PKB mampu meraih satu kursi DPR RI pada Pemilu 2024. Padahal sepanjang pemilu, PKB belum pernah mengamankan wakilnya ke senayan lewat dapil Sultra.
“Buktinya, PKB meraih 68 kursi DPR RI pada Pemilu 2024. Naik sepuluh kursi dari hasil Pemilu 2019 dengan perolehan 58 kursi. PKB mampu meraih hasil baik ini di tengah situasi politik nasional yang kompleks,” pungkasnya.
