EO STQH Nasional di Kendari Mengaku Kooperatif Dilapor Polisi soal Maskot
Kendari – General Manager PT Argo Pesona Indonesia, Galih, mengaku pihak perusahaan akan kooperatif dan mendukung penuh proses hukum terkait laporan maskot pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Laporan tersebut dilayangkan kelompok masyarakat ke Polda Sultra, Kamis (9/10/2025). Mereka menilai maskot STQH Nasional menistakan agama. Namun, PT Argo Pesona Indonesia selaku event organizer (EO) STQH Nasional di Kendari menyatakan belum menerima surat panggilan resmi dari aparat penegak hukum.
“Belum dimintai keterangan,” kata Galih, Jumat (10/10/2025).
Ia menyebut laporan masyarakat adalah hak setiap warga negara. Pihaknya pun tidak mempermasalahkan hal itu dan siap memberikan keterangan jika diperlukan penyidik. Baginya, transparansi adalah bagian dari komitmen profesional sebagai penyelenggara.
“Itu kewenangan setiap warga negara, silakan saja. Kami harus mempertanggungjawabkan apa yang telah kami perbuat dan katakan,” tuturnya.
Galih juga membantah kabar yang menyebut pihaknya melakukan pelanggaran dalam desain maskot. Menurutnya, proses pembuatan dan pemilihan maskot telah melalui mekanisme resmi dan disetujui panitia STQH Nasional.
“Tidak pernah kami mendengar (dilaporkan ke polisi), tidak pernah terjadi seperti itu (baru kali ini),” bebernya.
Galih pun berharap agar masyarakat Sultra tidak terprovokasi dengan isu yang belum tentu benar. Ia menegaskan fokus utama saat ini adalah memastikan seluruh rangkaian STQH Nasional berjalan lancar sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Kami berharap seluruh masyarakat Sultra untuk sama-sama mendukung suksesnya STQH. Mudah-mudahan tuan rumah bisa mendapatkan apa yang diharapkan,” tutupnya.
Event STQH Nasional sendiri rencananya akan digelar di Kota Kendari, Sabtu (11/10). Ajang itu bakal diikuti peserta dari seluruh provinsi di Indonesia dan menjadi salah satu kegiatan keagamaan terbesar yang dilaksanakan di Sultra.
