Festival Hari Guru Nasional yang Digelar Eks BEM FKIP UHO di Kendari Menyisakan Utang

Kendari – Festival Hari Guru Nasional 2022 yang digelar oleh eks pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) di Eks MTQ Kendari pada 28 November 2022 lalu menyisakan utang puluhan juta.
Kegiatan yang digelar dengan tajuk FKIP Fest atau Festival Hari Guru Nasional 2022 itu dirangkaikan dengan jalan santai, seminar, dan ditutup dengan penampilan musisi nasional, Budi Doremi.
Kegiatan tersebut ramai dihadiri oleh banyak penonton. Bukan hanya kalangan mahasiswa, tetapi masyarakat umum lainnya turut memeriahkan kegiatan tersebut.
Akan tetapi, di balik kemeriahan konser tersebut, panitia dari BEM FKIP UHO periode 2021 – 2022 ternyata masih menyisakan utang puluhan juta terhadap Event Organizer (EO) dan General Contractor CV Matahati, salah satunya biaya di bagian produksi berupa sewa sound system, genset, lighting, dan barikade.
Saat ditanya mengenai jumlah pasti utang tersebut, pihak EO enggan memperincikannya. Panitia pernah memberikan uang muka kepada pihak EO dan berjanji akan melunasi semuanya setelah konser berlangsung.
Namun hingga empat bulan pasca-konser, mereka tidak melunasi tunggakan dan nama-nama yang telah menandatangani perjanjian tersebut putus kontak. Pihak EO pun kesulitan mencari panitia dan hingga saat ini utang tak pernah dilunasi.
“Intinya, utangnya mereka masih ada puluhan juta. Sebenarnya yang kami inginkan itu, panitia kooperatif. Kami memberikan kelonggaran kepada mereka, artinya kalau tidak bisa dilunasi semuanya sekarang, minimal setengah harganya bisa dilunasi, kalau perlu mereka angsur per bulan agar tidak memberatkan. Tetapi, mereka ini tidak ada iktikad baik dan mengganti nomor HP. Saya sudah sering kunjungi tetapi dilarikan terus,” kesal pihak EO yang tidak ingin disebutkan namanya saat ditemui Kendariinfo, Senin (20/3/2023).
Jika panitia tidak kooperatif, maka Event Organizer dan General Contractor CV Matahati mengancam akan melaporkan panitia penyelenggara ke polisi agar diproses sesuai hukum yang berlaku.
Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FKIP UHO, Edy Karno mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui adanya tunggakan panitia FKIP Fest dalam kegiatan Hari Guru Nasional 2022 itu. Tetapi, kampus tidak bisa memfasilitasi atau menutupi utang-piutang yang dilakukan karena desain kegiatan konser itu ternyata tidak pernah dikoordinasikan dengan pihak fakultas.
“Kami ini tidak tahu persis rencana kegiatannya anak-anak itu. Nanti sudah dekat hari kegiatan baru kami disampaikan, itu pun utang-piutang itu kami tahu setelah mereka dikejar-kejar sama manajemen (EO) konser,” bebernya.
Mantan Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ini juga menyebut, ada ketidakkompakan antara panitia. Sehingga, persiapan yang dilakukan kurang maksimal dan terdapat banyak masalah usai kegiatan berlangsung.
“Intinya, para panitia itu tidak kompak. Saya saja sudah cari mereka ini tetapi tidak ada yang bisa ditemui lagi. Nanti kami akan terus minta penjelasan dari panitia penyelenggara,” paparnya.
Secara terpisah, Ketua Panitia Festival Hari Guru Nasional 2022, Muh. Akbar saat dikonfirmasi via WhatsApp hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi.



